TMMD 126 Lebakharjo Meriahkan dengan Tarian Tradisional yang Memukau

TMMD 126 Lebakharjo Meriahkan dengan Tarian Tradisional yang Memukau. (ist).
TMMD 126 Lebakharjo Meriahkan dengan Tarian Tradisional yang Memukau. (ist).

MALANG (SurabayaPost.id) – Lapangan bola Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berubah menjadi meriah dan penuh warna pada Rabu (8/10/2025) usai upacara pembukaan program TMMD 126 Lebakharjo. Para tamu undangan disuguhkan tiga tarian tradisional yang memukau dan menyentuh hati, membuat penonton tak bisa mengalihkan pandangan.

Tarian bapang asal Jawa Timur sebagai pembuka tarian, membuat tangan warga bahkan para tamu undangan secara otomatis memegang telepon genggamnya untuk mengabadikan foto serta video tarian tersebut. Dilanjutkan dengan tarian banteng seni pertunjukan tradisional yang menirukan gerakan banteng dengan dua orang pemeran yang menjadi badan dan ekor banteng, diiringi musik dan terkesan ada unsur magis, mampu menarik perhatian penonton dan seakan terpaku dengan tarian tersebut.

Tarian ketiga dari puluhan pemuda-pemudi Lebakharjo menari dan diiringi lagu Memori Lebakharjo versi ‘Remix’ mampu menarik perhatian seluruh peserta upacara termasuk Bupati Kabupaten Malang, Danrem 083/Baladhika Jaya, Dandim 0818/Malang-Batu, untuk bergoyang bersama sebagai tanda semangat kebersamaan masyarakat desa. Gerakan kompak, kostum warna-warni, musik tradisional menambah kesan haru dan bangga.

“Luar biasa, tarian ini menggambarkan kekayaan budaya dan semangat masyarakat yang luar biasa. Mantap kan, Daeng…” kata Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) 0818/Malang-Batu, Kapten Arh Darwandi.

“Saya baru pertama kali ke Lebakharjo, kebetulan sedang menjenguk keluarga yang sakit. Dan ada kegiatan ini, saya tadi juga ikut bergoyang bersama masyarakat,” kata Ibnu (38), salah satu wisatawan regional Malang Raya.

Pertunjukan seni budaya ini menjadi penutup sesi seremonial pembukaan TMMD 126 Lebakharjo dan awal semangat kebersamaan dalam membangun desa. Warga yang memenuhi area lapangan pun ikut larut dalam kegembiraan, menjadi saksi awal dari perjalanan pembangunan desa mereka. (**).

Baca Juga: