Waduh…!  TPA Tlekung Bakal Ditutup Sampah Akan Dibuang Kemana ? 

TPA Tlekung Kota Batu yang dipermasalahkan warga
TPA Tlekung Kota Batu yang dipermasalahkan warga

BATU (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup DLH, paparkan progres pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung. Kagiatan itu bertempat di Balai Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Selasa (29/08/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Kota Batu Zadiem Efisiensi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aris Setiawan, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari, Kepala Desa Tlekung Mardi dan sejumlah dinas terkait bersama para tokoh desa setempat dan dari Kepolisian serta Danramil Junrejo.

Sebagaimana diketahui, akses jalan pintu masuk TPA Tlekung sebelumnya ditutup oleh warga desa setempat lantaran merasa terusik dengan bau busuk. Selain itu, sejumlah janji-janji pada warga sekitar oleh pihak terkait tidak ditepati.

Dari hal tersebut, warga pun akhirnya melakukan aksi dengan menutup akses jalan masuk menuju TPA. Namun jalan itu akhirnya dibuka kembali lanntaran Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai pertaruhkan jabatannya sebagai Pj di Kota Batu dengan membuat pernyataan tertulis dan bermaterai. Aries mengaku bakal mengatasi sampah, termasuk Janji – janji terhadap warga akan ditepati selama satu bulan.

Tragisnya janji penyelesaian polemik sampah tersebut, masa berakhirnya hanya tinggal satu hari Rabu 30 Agustus 2023 (besok) yang diketahui progresnya belum membuahkan hasil seperti yang diinginkan warga desa setempat.

CARI SOLUSI: Paparan DLH Kota Batu terkait progres pengelolaan sampah di Balai Desa Tlekung bersama warga setempat
CARI SOLUSI: Paparan DLH Kota Batu terkait progres pengelolaan sampah di Balai Desa Tlekung bersama warga setempat

Untuk itu ,nasib TPA Tlekung waktunya tinggal satu hari dan bakal ditutup seperti semula, atau dapat toleransi tidak melakukan aksi ditutup kembali tergantung besuk.

Untuk diketahui dalam penanganan polemik sampah ini, DLH Kota Batu beragam upaya untuk menangani agar polemik tersebut segera rampung.

Meski begitu, berdasarkan pantauan Surabayapost.id belum membuahkan hasil yang memuaskan, lantaran sampah – sampah tersebut terlanjur menumpuk dan tiap hari tercatat menampung sebanyak 120 ton sampah baru,ditambah lagi dengan sisa – sisa sampah yang lama.

Usai penyampaian progres TPA, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari menyebut masalah sampah TPA Tlekung merupakan masalah bersama tidak hanya warga Tlekung saja.

“Ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, artinya semua masyarakat Kota Batu harus memikirkan masalah sampah dan semua harus terlibat. Tak hanya warga desa Tlekung, karena dampaknya ini se Kota Batu, di desa maupun kelurahan,” kata Khamim.

Oleh karena itu, pihaknya sudah membuat regulasi tentang kebijakan kebijakan Pemerintah Daerah, mengingat sejak dulu janji dan pengelolaan sampah di TPA Tlekung belum pernah terealisasi.

“Maka tiap kecamatan, kelurahan dan desa harus punya TPA sendiri TPS3R (tempat pengelolaan sampah reuse reduce -recycle),”harap dia.

Disingung dengan waktu yang dekat ini  apakah bisa mengatasi mengatasi persoalan sampah di batu, ketika hajat warga setempat tutup akses jalan masuk ke TPA?

“Semoga warga Tlekung punya kebijakan lagi dan diberi waktu pengelolaan sampah tersebut.Karena imbasnya pada ekonomi,ketika TPA ditutup dan sampah sampah tersebut tidak diangkut,tentu sampah – sampah akan berserakan diberbagai penjuru di batu,”seru dia. 

“Kalau sudah seperti itu, berdampak pada wisatawan enggan datang ke batu dan akan berdampak pula pada pendapatan Kota Batu,karena perekonomian akan tersandera,” tandasnya.

Demikian pihaknya berharap besar pada warga Desa Tlekung semua ini supaya jadi pertimbangan lagi.

“Saya minta kebijaksanaan mungin diberi waktu dua, atau tiga bulan lagi paling tidak agar bisa mengurai sampah di TPA. Polemik ini tidak semudah membalik telapak tangan. Dan ini butuh kerja keras dan membutuhkan alat pengelolaan sampah,”
katanya.

Terlebih, kata dia diketahui selama ini tidak dikelola dengan baik dan hanya ditumpuk begitu saja.

“Kenapa tidak mencontoh di tetangga sebelah wilayah Dau,disana sebelahnya Cafe,tapi warga baik-baik saja karena tidak mengeluarkan bau,” terangnya.

Terpisah, Kepala DLH Kota Batu, Aris Setiawan berharap  persoalan ini segera berakhir, dan ini persoalan lintas SKPD bukan hanya dilingkungan DLH saja.

“Tapi semua dinas masuk dalam tim, Dinas PUPR, Perumahan dan Damkar serta beberapa dinas lain masuk dalam tim. Harapannya dengan tim yang terbentuk ini, bisa menyelesaikan harapan masyarakat Desa Tlekung,”ujar Aris.

Saat ditanya ketika besuk jadi ditutup akses jalan masuk TPA, warga apa Pemkot Batu  yang bakal menutup ? 

“Nanti, saya belum bisa menyampaikan karena kita butuh koordinasi dengan SKPD. Setelah ini akan koordinasi dengan Ketua Tim percepatan penganan sampah TPA,” ungkapnya.

Ditanya lagi terkait besaran anggaran penanganan TPA ? Aris menyebut anggaran BTT sudah disiapkan Rp 2,4 miliar.

“Anggaran BTT sudah disiapkan Rp 2,4 miliar, untuk sewa genset sewa excavator dan pengadaan 4 unit mesin,” jelasnya.

Sementara Kades Tlekung Mardi ketika dikonfirmasi apakah besuk apakah TPA akan ditutup ?

“Tunggu saja besuk, surat pernyataannya itu berakhir besuk tanggal 30 Agustus 2023. Jadi saya belum bisa menyampaikan tentang penututuaoan itu,dan kami akan koordinasi dengan warga sekitar,” janji Mardi.

Karena menurut Mardi desa akan musyawarah untuk besuk terkait masalah penututuapan tergantung dari dinas.

“Yang penting kami inginkan bau sampah tidak bau lagi. Memamg baunya sudah agar bekurang. Besuk ada pertemuan lagi, nanti yang mau tutup dari dinas terkait atau warga tunggu kesepakatan besuk,” timpal Mardi. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.