MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa seluruh pelaksana program Makan Bergizi (MBG) di Kota Malang wajib mematuhi prosedur operasional standar (SOP) yang telah ditetapkan. Penegasan ini disampaikan menyusul temuan paket MBG yang kurang layak beberapa waktu lalu.
Wahyu menekankan bahwa pelaksanaan SOP secara disiplin adalah kunci agar program MBG tetap berjalan aman dan berkualitas. “SOP harus dilakukan dengan baik karena memang sudah ada tanggung jawab masing-masing,” ujar Wahyu Hidayat. Ia juga meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan satu porsi makanan tambahan untuk diperiksa oleh guru sebelum didistribusikan kepada siswa.
Wahyu memastikan proses penerbitan Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh penyelenggara program telah berjalan. “Saya perintahkan agar SPPG segera mengantongi SLHS,” terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa rekomendasi SLHS didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu pelatihan penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan, dan pemeriksaan kualitas air.
Dinkes juga memperkuat sistem monitoring berjenjang, mulai dari SPBG, SPPI hingga koordinator pengawas. “Kami berharap, dengan diterbitkannya rekomendasi SLHS dan keterlibatan semua pihak, kegiatan pengelolaan pangan di Kota Malang bisa berjalan lebih baik dan aman,” pungkas Husnul.
Dengan penegakan SOP dan pengawasan yang lebih baik, diharapkan program MBG dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Malang. (lil).