MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Yudisium Heppie (Yupiee), bikin ratusan yudisiawan/yudisiawati
Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang Happy. Inilah terobosan baru yang digelar UIBU dalam menggelar yudisium pertama pasca beralihnya status dari IKIP Budi Utomo (IBU) menjadi Universitas, Rabu (14/08/2024) malam.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas IBU, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si mengenalkan jajaran Dekan, pimpinan Kepala Program Studi (Kaprodi) hingga pengurus yayasan.
Mereka duduk di panggung dengan desain menarik dengan layar besar ala konsèr di TV. Duduk lesehan di panggung, dan para peserta yudisium duduk lesehan pula di karpet merah di Kampus C Universitas IBU, Jl. Citandui 46 Kota Malang, Jawa Timur.
Jajaran Rektorat dan Dekanat mengenakan baju putih , sarung serta kopiah hitam dengan logo Universitas IBU. Yang perempuan mengenakan jilbab hitam, atas dan putih bawahan hitam. Para peserta yudisium mengenakan jaket warga hijau dengan tulisan Universitas IBU Malang di bagian belakang.
Rektor yang familiar dengan sebutan Sam Rektor tersebut menegaskan, para mahasiswa yang mengikuti yudisium akan tercatat dalam sejarah. Karena mereka menjadi Tonggak pertama karena lulus dengan status universitas.
“Anda masuk ke IKIP Budi Utomo (IBU) dan sekarang menjadi Universitas IBU, maka anda 100 persen lulus,” ujar Sam Rektor.
Pria ramah penuh inovasi ini meminta mahasiswa yang ikut yudisium agar bisa menikmati dan happy dalam acara tersebut. Berbeda dari kampus lain, yudisium biasanya mahasiswa hanya disuruh duduk. Namun sesuai tradisi Universitas IBU, kampus ingin menggembirakan para mahasiswa.
“Meski banyak yang belum bayar tapi tetap kita selenggarakan acara ini. Bisa minta kelonggaran ke Bagian Keuangan, kita kasih kesempatan baik yang mampu dan Tidak mampu, setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sam Rektor juga berdialog dengan para mahasiswa dari berbagai jurusan, lewat obrolan santai. Suasana begitu gembira dan penuh gelak tawa. Seorang mahasiswi asal Muharto bernama Vina mengaku masuk jurusan ekonomi karena dipaksa keluarga.
Vina menyebut, yang memintanya masuk jurusan ekonomi, yakni ayahnya, kemudian ibunya serta kakak-kakaknya. Dirinya pun tak bisa menolak.
“Alhamdulillah akhirnya saya juga bisa lulus,” ujar Vina disambut gelak tawa wisudawan lainnya.
Selanjutnya, Sam Rèktor juga menanyai Rani mahasiswa jurusan olahraga, kenapa memilih jurusan itu. Perempuan ini mengaku tidak bisa yang lain, bisanya hanya olahraga. Sehingga asal Kota Batu itu akhirnya memilih jurusan olahraga.
“Saya menyuk mata kuliah massage,” ucap Rani sembari tersipu.
Mendengar jawaban Rani, Sam Rektor pun akhirnya menyudahi pertanyaannya. Dan melanjutkan dialognya dengan menyebut, bahwa mahasiswa yang mengikuti yudisium ini, diantaranya Fakultas Sosial Humaniora 362, Prodi Ekonomi, Fakultas Eksata dan Keolahragaan sebanyak 560 mahasiswa dan Sains Teknologi sebanyak 12 mahasiswa.
Sam Rektor mendoakan semua bisa lulus dan setelah lulus bisa sukses dalam kehidupan. Dalam sesi doa, Nurcholis juga meminta para mahasiswa khusyuk. Nuansa dalam sesi doa sangat syahdu karena diiringi alunan piano dan biola.
Selesai Rektor membacakan pengesahan kelulusan, semua peserta menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Menandakan kecintaan kepada Indonesia dan almamater tercinta, seluruh peserta menyalakan flashlight.
Usai seremonial semua peserta yudisium dihibur dengan musik DJ dan Dangdut Koplo dengan MC Grandong. Malam ini, mereka semua benar-benar Happy. (Lil)