MALANG (SurabayaPost.id) – UIN Maliki Malang memiliki ekspektasi yang tidak biasa. Sebab Perguruan Tinggi Islam Negeri ternama Indonesia ini tak terobsesi menjadi juara umum dalam multi event Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) IX tersebut. Justru memiliki ekspektasi menjadi juara umum tuan rumah.
“Bagi kami yang utama dalam event PIONIR ini menjadi juara umum tuan rumah. Itu yang kami inginkan,” kata Ketua Senat UIN Maliki Malang Dr HA Muhtadi Ridwan yang diamini WR 3 UIN Maliki Malang Dr Isroqunnajah.
Menurut HA Muhtadi Ridwan yang mantan WR 3 UIN Maliki Malang ini, kepuasan kontingen dari 58 PTKIN di seluruh Indonesia itu menjadi prioritas utama. Makanya, seluruh peserta PIONIR IX di UIN Maliki Malang itu dilayani layaknya sebagai tamu terhormat.
Semua akomodasi mereka ditanggung tuan rumah selama di Malang. Mulai dari makan, transportasi hingga penginapannya.
“Semua itu demi memuliakan mereka sebagai tamu kami. Sebab yang kami harapkan adalah menjadi juara umum tuan rumah selama PIONIR digelar sepanjang masa,” tutur mantan Dekan Fakultas Ekonomi Syariah yang akrab disapa Abah Yai ini.
Meski begitu, abah yai ini tak tak bisa menolak jika UIN Maliki Malang bisa menjadi juara umum PIONIR IX. Sebab, dalam klasemen sementara, UIN Maliki sudah memimpin dalam pengumpulan medali.
UIN Maliki Malang sudah meraih 4 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Lalu disusul kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung di tempat kedua dan ketiga. Mereka masing-masing mengoleksi 4 emas, 2 perak, 1 perunggu, 3 emas, 1 perak, 7 perunggu bagi UIN Bandung.
Menurut WR 3 UIN Maliki Malang Drs H. Isroqunnajah MAg, target utama sebagai tuan rumah adalah membuat penyelenggaraan yang sebaik-baiknya. “Jadi tuan rumah yang baik itu target kami. Kalau juara umum tentu juga jadi harapan,” katanya.
Makanya kata Ketua NU Kota Malang ini, semua cabang olahraga diikuti. Termasuk 10 tambahan lomba baru yang sebelumnya tidak ada.
Dicontohkan seperti musikalisasi hadits yang mengusulkan UIN Maliki Malang. Lalu ada lomba pemilihan duta PTKIN, lempar pisau, debat ilmiah, dan lain-lainnya sebagainya.
Suatu cabang lomba yang baru itu tidak serta merta diusulkan. Sebab kata pria yang akrab disapa Gus Is ini, harus disetujui dan minimal enam peserta dari PTKIN.
Karena itu dia berharap penyelenggaraan PIONIR IX di UIN Maliki Malang ini sukses. “Sukses sebagai juara umum tuan rumah dan juga sukses menjadi juara umum peraih medali,” pungkasnya. (aji)
Leave a Reply