MALANG (SurabayaPost.id) – Mantan teroris pelaku bom Bali yang telah tobat, Ali Fauzi Manzi kini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Dia bersama tim Mabes Polri menggelar pengajian dan silaturahmi dengan masyarakat di Masjid Roisiyah Kota Malang, Jatim, Minggu (21/7/2019) malam.
Dalam pengajian itu Ali Fauzi menceritakan pengalamannya sewaktu menjadi teroris. Dia menegaskan tentang bahaya radikalisme, intoleransi dan cara menangkal pemberitaan yang hoaks.
Menurut Ali Fauzi saat ini penyebaran paham yang dilakukan oleh teroris atau kelompok radikalisme berbeda. Kalau dulu lebih cenderung memperkenalkan dengan cara face to face atau langsung bertemu.Tapi sekarang, penyebaran dilakukan melalui media sosial..
“Saat ini mereka (teroris) lebih banyak menggunakan teknologi. Perekrutan lebih banyak lebih mengandalkan media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram” ujarnya.
Kata Ali Fauzi, cara itu lebih mudah dilakukan dan banyak dipakai oleh para kelompok ekstrimis. Kebanyakan sasaran teroris tersebut merupakan para pemuda terutama para mahasiswa.
Meski terkadang tak memiliki sasaran pasti, kebanyakan kata Ali, para kaum radikalisme ini menjanjikan iming-iming akhirat daripada dunia.
“Visi misi mereka itu besar, yakni ingin menjadikan negara islam. Dalam proses itulah ada yang namanya jihad. Kemudian di tengah proses itulah apabila anda terbunuh, anda akan masuk surga dan dapat 70 bidadari. Jadi iming-imingnya seperti itu,” ujarnya.
Ali Fauzi juga menyesalkan cara kaum-kaum ekstrimis itu di dalam dunia nyata. Ia pun juga menyesali bahwa dulunya juga termasuk bagian dari kaum tersebut.
Menurutnya cara mereka tidak sesuai dengan ajaran islam yang merupakan rahmatan lil alamin.
“Kalau dibilang menyesal ya pasti menyesal. Tapi Allah telah memberikan petunjuk dan memberikan saya hidayah untuk bertaubat,” terangnya.
Setelah menceritakan tentang rekam jejaknya, Ali Fauzi kemudian mengajak seluruh jamaah yang hadir agar lebih bijak dalam menerima segala informasi.
Menurutnya, saat ini banyak sekali informasi hoaks yang dapat menyesatkan masyarakat. Makanya ia mengajak kepada masyarakat untuk lebih cinta terhadap NKRI daripada mendengarkan hasutan orang-orang yang tidak jelas.
“Karena pada intinya itu mari kita jaga nilai-nilai keindonesiaan ini dengan sepenuh hati,” imbuhnya
Sementara itu, perwakilan dari Mabes Polri AKBP Suhaimi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya Polisi untuk memberikan pengertian kepada masyarakat terkait bahaya radikalisme. Selain itu agar lebih dekat kepada masyarakat.
AKBP Suhaimi berharap, setelah kegiatan ini selesai, masyarakat bisa membentengi dirinya dan tidak mudah terprovokasi oleh kelompok teror.
“Kegiatan ini kami lakukan di Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Tujuannya yaitu agar masyarakat bisa mencegah dan menangkal sejak dini ancaman radikalisme dan kelompok teror lainnya,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply