MALANG (SurabayaPost.id) – Spirit Kota Malang mengembangkan ekonomi kreatif sangat luar biasa. Itu tercermin dari antusiasme Wali Kota Malang, Sutiaji untuk memacu perkembangan ekonomi berbasis digital.
Wali Kota periode 2018-2023 ini mencanangkan banyak program. Satu di antara program tersebut adalah membangun Rumah Kreatif yang dianggarkan lewat APBD 2020 sebesar Rp 180 miliar.
“Rumah Kreatif itu nanti akan menjadi wadah bagi anak muda atau startup di Kota Malang. Itu karena potensi ekonomi kreatif ini sangat luar biasa,” papar Wali Kota Sutiaji, Rabu (21/8/2019).
Potensi tersebut menurut dia bisa dilihat di berbagai bidang. Dicontohkan seperti kuliner, kerajinan, pariwisata dan animasi.
Menurut dia bila potensi itu dikembangkan, ekonomi Kota Malang akan tumbuh signifikan. Sebab, bisa menyerap tenaga kerja ribuan.
Diakui dia bila pada 2018, total jumlah angkatan kerja yang ada di Kota Malang sebanyak 454.848 orang. Dari jumlah tersebut ada 30.898 orang masuk kategori pengangguran terbuka.
Melalui pengembangan ekonomi kreatif itu, dia optimistis jumlah pengangguran akan terserap. “Makanya, kami serius untuk membangun ekonomi kreatif tersebut,” katanya.
Upaya Wali Kota Sutiaji mengembangkan ekonomi kreatif itu mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Kepala Sub Direktorat Hubungan Antar Lembaga Non-Pemerintah Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif, Rita Dwi Kartika Utami, sering hadir di Kota Malang.
Dia mengatakan bahwa peluang yang dimiliki sektor industri kreatif Kota Malang sangat terbuka. Terutama, kata dia, untuk produk-produk yang memiliki daya saing tinggi.
“Ya, harus diakui potensi Kota Malang besar. Makanya kami terus berupaya untuk mendorong daya saing produk-produk hasil sektor industri kreatif itu,” kata dia.
Untuk itu dia mengaku sudah melakukan beberapa langkah agar industri kreatif itu tumbuh dan berkembang. Disebutkan seperti memberikan pembekalan kepada pelaku usaha, tentang pentingnya pencitraan produk yang dijual.
“Pelatihan itu dilakukan mulai dari memproduksi produk berkualitas, pengemasannya hingga pemasarannya. Termasuk pemasaran lewat dunia internet,” katanya.
Hal itu dilakukan karena kini merupakan era industri 4.0. Apalagi banyak pengelola mal online seperti Blibli.com memiliki kepedulian luar biasa terhadap UMKM dan pelaku ekonomi kreatif.
Buktinya, mal online Blibli.com sempat melakukan roadshow The Big Start, kompetisi wirausaha bagi pengusaha kreatif tergolong UMKM, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada 12 Juli 2019 lalu.
Pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Bapak Dr. H. Iwa Karniwa, SE., AK., MM., CA., PIA mengatakan bila Pemerintah Jawa Barat dan Blibli.com sudah lama menjalin kemitraan dalam memberikan berbagai pelatihan bagi UMKM.
Pelatihan-pelatihan itu kata dia bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan UMKM dalam memanfaatkan platform penjualan online. Sehingga usaha mereka berkembang secara luas.
Dijelaskan dia bila hal tersebut harus dilakukan. Alasannya untuk mendukung target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Andy Adrian, Deputy CMO Blibli.com merespon positif hal tersebut. Dia mengatakan bila program TBS Season 4 ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), BEKRAF, Bank Central Asia (BCA), AXA Indonesia, JNE, Universitas Prasetiya Mulya, dan KontrakHukum.com
“Kami senang menerima kepercayaan serta dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan lainnya. Kami merasa terhormat karena dapat berperan dalam peningkatan kompetensi pengusaha-pengusaha kreatif di Jawa Barat yang banyak dari mereka menjalankan usaha tergolong UMKM,” katanya.
Menurut dia, sejak berdiri di 2011, Blibli.com sudah membantu UMKM di seluruh Indonesia. Itu termasuk di Jawa Timur dan Jawa Barat, untuk go online.
Diungkapkan dia bila saat ini sudah ada lebih dari 3.000 UMKM Jawa Barat yang tergabung di Blibli.com per kuartal dua 2019. Itu menunjukkan kenaikan sebesar 125% dibanding periode yang sama di tahun 2018.
“Melalui kompetisi TBS Bandung ini, Blibli.com ingin mewujudkan komitmen jangka panjang kami untuk mengembangkan UMKM, sejalan dengan visi-misi program pemerintah Jawa Barat.” lanjut Andy.
Kompetisi The Big Start Season 4 ini menawarkan hadiah total Rp 1,3 miliar dan akan fokus pada 4 kategori utama, yaitu fashion, kuliner, kesehatan dan kecantikan (KKE), dan kriya. Blibli.com kata dia akan menggandeng empat profesional pada bidangnya untuk menjadi juri.
“Juri-juri tahun ini adalah Didiet Maulana, Founder of IKAT untuk kategori fashion. Priscilla Pangemanan, Founder of SASC Cosmetics untuk kategori KKE. Chef Rinrin Marinka, Masterchef Indonesia untuk kategori Kuliner, dan Luthfi Hasan, Founder of Jakarta Vintage untuk kategori Kriya,” jelasnya.
Melalui TBS Season 4 ini, kata dia, Blibi.com juga memfasilitasi para pengusaha kreatif dalam menjawab tujuh tantangan yang kerap dihadapi saat mengembangkan usaha. Ketujuh tantangan disebutkan seperti pemasaran, permodalan, jaringan, sistem teknologi, pengetahuan bisnis, penggunaan platform online, serta kreativitas dan inovasi.
Secara detail dia memerinci program-program TBS yang akan membantu creativepreneur menjawab tantangan pasar: Jaringan dengan menghubungkan pengusaha kreatif creativepreneur dengan pasar internasional.
“Selain itu, TBS akan menghubungkan pengusaha kreatif Indonesia dengan pasar internasional. Mereka akan dibawa ke ajang pameran luar negeri melalui kerjasama dengan Kementerian Perindustrian,” jelasnya.
Program lain, kata dia, melalui Kementerian Perindustrian, Blibli.com menargetkan kehadiran UMKM di beberapa international expo di Eropa dan Amerika. Sehijgga mereka bisa berkolaborasi di Pasar (Market Creation) dengan merek-merek terkemuka.
Blibli.com, kata dia akan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk ikut serta dalam “The Creator”, proyek kolaborasi yang menyatukan pengusaha kreatif dengan usaha yang sudah established. Lalu, The Creator tahun ini akan menggandeng 15 merek terkenal dengan 15 Influencer (KOL), termasuk Kanva Home & Living x Hari Prast, Pipiltin Cocoa x Chef Juna dan Chiel x Cindercella.
“Kami juga akan memberikan pengetahuan bisnis melalui pelatihan pemasaran dan manajemen bisnis. Ribuan creativepreneur yang telah mendaftar di TBS akan dikurasi menjadi top 100. Mereka kemudian akan dibantu untuk masuk ke platform Blibli.com dan akan diberikan program pendampingan oleh tim Galeri Indonesia,” jelas dia.
Selanjutnya, terang dia, akan dipilih top 20 usaha kreatif yang akan diberikan pelatihan secara intensif mengenai marketing & branding, financial planning, hukum usaha, dan keterampilan pemasaran lainnya.
Setelah itu, akan terpilih 4 pengusaha kreatif muda terbaik untuk diberikan hadiah sebagai modal usaha. “Meski begitu yang menjadi tujuan akhir adalah peningkatan kreativitas dan inovasi. Sehingga produk mereka memiliki daya saing tinggi di dalam negri dan luar negeri ,” kata dia.
Kendati demikian, Geoffrey L. Dermawan, SVP Trade Partnership Merchant Sales Operation & Development Blibli.com, mengatakan jika tidak berhenti di situ. “Para peserta juga mendapat kesempatan menaruh produk-produk kreatif mereka di Galeri Indonesia, kategori khusus di Blibli.com bagi produk kreatif hasil produksi lokal,” ungkap dia.
Dijelaskan dia bahwa produk-produk di Galeri Indonesia jatuh dalam kelompok-kelompok utama. Yalni fashion moda, kesehatan & kecantikan, kuliner, rumah dan dekorasi, serta seni dan kerajinan.
Karena itu wajar jika Wali kota Malang Sutiaji sangat antusias mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital. Sebab selain potensinya yang luar biasa juga menjanjikan peningkatan ekonomi masyarakat yang sangat signifikan.(aji)
Leave a Reply