JOMBANG (SurabayaPost.id)–Berdiskusi, bertukar wawasan ditengah suasana yang dingin dilembah Gunung Anjasmoro, adalah kejernihan pikiran, dan dinginnya hati yang mewarnai.
” Apalagi di Rooftop DeDurian Park Wonosalam Jombang, keren banget. Inspirasi mengalir deras bagi para penulis,” tegas Bambang Prakoso, penggerak Literasi Menial Jawa Timur.
Sudahlah, tegas Bambang, akan lupa hiruk pikuk kota. Apalagi dimalam hari sejuknya terasa masuk ke aliran darah.
” DeDurian Park sudah disebut Romo Yusron menjadi Camp Literasi pertama di Jawa Timur. Inilah area inspiratif, ditunjang gazebo diberbagai tempat, ruang baca dengan ragam koleksi, kamar mandi, musholla. Maka saya undang penggerak literasi melineal se Indonesia kumpul disini,” tegas Bambang yang juga dosen sebuah PTS Surabaya.
Bambang menyebut, 21-22 September kemarin sudah lahir angkatan 1 Camp literasi DeDurian Park. Diikuti pustakawan, pengelola TBM, Guru dan siswa.
” Insya Allah angkatan ke 2 akan kami buka November nanti,” tegasnya.
Yang menarik, semua peserta berkarya tulis. Dan karya itu akan kami bukukan secara antologi.
“Ini langkah awal. Kedepan semua peserta terpacu menulis buku karya masing-masing.”
Sementara Founder DeDurian Park, Yusron Aminulloh menegaskan, area yang ia bikin selain untuk Camp Literasi, juga digunakan untuk outbond, LDKS Osis SMP dan SMA, ruang meeting dan cafe untuk komunitas, instansi, corporate, dan masyarakat luas.
” Kami melayani masyarakat semaksimal mungkin. Tapi harus senafas dengan wisata dan outbond edukasi. Alhamdulillah sejak Juni beragam Camp kita gelar. Ada Motivation Camp, Literasi Camp, LDKS, reuni alumnus IPB, dialog para guru besar ITS dan Unair juga gunakan area kami,” tambah Yusron.
Bahkan, Yusron merasa gerakan literasi yang digerakkan lewat TBM Papuma, TBM RB MEP dan training lewat MEPTraining Center, ia kumpulkan semua di area DeDurian Park.
” Usia saya menjelang 55, saatnya fokus disatu tempat. Dan DeDurian Park adalah tempat saya bertapa. Berkebun, jaga rumah baca, beri pelatihan, sambil pelan pelan ingin bangun masjid di area ini.” Tegas Yusron yang baru saja didapok para akademisi, doktor, guru besar, dan aktivis media menjadi Ketua Forum Literasi Jawa Timur.
“Prof Daniel Rasyid guru besar ITS menjuluki saya James Bond. Penjaga Masjid dan Kebun. Itu saya nikmati dan syukuri,” tegas Yusron.(anang)
Leave a Reply