BATU (SurabayaPost.id) – Kelompok Tani (Poktan) 01 Maju, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu bingung mencari pembeli. Sebab, belasan ton hasil panen bawang putih lokal belum laku karena terdampak wabah Covid-19.
Hal tersebut diakui Ketua Poktan Maju 01, Suhermanto, Sabtu (25/7/2020). Menurut Herman, hasil panen 15 ton bawang putih tersebut, dipanen dari lahan seluas 2 hektar.
Hanya saja, kata dia, hasil panen tersebut masih belum ada pembeli. Meski begitu, Herman mengaku tidak putus asa.
“Kami bersama anggota lainnya, berencana menanam kembali. Lahan yang akan ditanam sekitar 5 hektar,” katanya.
Menurut Herman sebelum menanam lagi, nantinya bakal mencari pembeli dulu. Apalagi, lanjut dia, banyak bawang impor masuk. Harganya murah sehingga harga bawang putih lokal kalah.
Dijelaskan dia bahwa bawang putih yang dipanen sekarang berkerja sama dengan Bank Indonesia (BI). Selain itu tim Pusat Kajian Pengelolaan Hama Terpadu (PKPHT) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya bersama Dinas Pertanian Kota Batu.
Bahkan, kata dia ada sekitar setengah hektar yang ditanami bawang putih itu yang bekerja sama khusus dengan BI. Menurut dia, pihak BI mendampingi dan mengawasi mulai musim tanam. Bahkan juga yang terkait dengan pembiayaannya.
“Untuk yang benih bawang putih masih dibeli sendiri. Tapi dengan teknis pelaksanaannya didampingi oleh PKPHT yang ditunjuk BI. Petani merasa beruntung karena pengetahuan tentang pertanian bertambah,” jelasnya.
Apalagi, tandas dia dapat pendampingan dari Dinas Pertanian. Mereka memberikan penyuluhan terkait SOP dan motivasi. Sehingga pembiayaannya menjadi lebih minim.
“Namun karena ada wabah Covid-19 hasil penanaman tahun ini kurang maksimal. Bahkan kami belum mendapat pembeli,” katanya.
Karena itu dia berharap hasil panen tahun ini bisa terjual dengan baik. Sehingga petani tidak rugi. (Gus)
Leave a Reply