BATU (SurabayaPost.id) – Puluhan warga Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang melakukan aksi demonstrasi di depan Balaidesa setempat, Senin (27/10/2020). Aksi warga tersebut, mendesak agar Kepala Desa Ngenep Suwardi bertanggungjawab terkait dugaan tindak asusila yang dilakukan terhadap pembantunya.
Menurut dari salahsatu warga yang ikut demo ,Erik Ridhoi, mengaku masyarakat resah lantaran telah tersebar isu dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh Suwardi.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, Suwardi diduga melakukan hubungan badan dengan pembantunya di sebuah vila yang berada di Kota Batu,” kata Erik.
Dan itu, kata dia,dugaan asusila yang dimaksud, tengah diketahui secara langsung oleh istrinya, olehkarena itu, lanjut dia.
“Masyarakat geram terhadap isu tindakan asusila yang dilakukan oleh Suwardi. Untuk itu,warga yang ikut demo menuntut agar Suwardi turun dari jabatannya sebagai kepala desa. Masyarakat mengaku malu memiliki kepala Desa yang diduga kuat melakukan pelanggaran etik,” ungkapnya.
Apalagi, ungkap dia, yang dilakukan Kades diketahui pergi ke vila di Batu saat jam kerja.
Untuk diketahui, dalam aksinya warga tersebut, mereka masuk ke dalam ruangan.
Meski begitu, mereka hanya bertemu dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di kantor desa.Lantas, mereka mendesak agar BPD dapat mengantarkan tuntutan warga kepada Kades.
“Sebenarnya warga ingin Kadesnya hadir,tapi Ia tidak hadir.Dia tidak terlihat diruangan untuk berdialog dengan warga,” ngakunya.
Sementara itu, Ketua BPD Ngenep, Supriyana terkait dugaan tersebut, diakuhi baru mendengar.Itu, menurut dia,mendengar sehari sebelum aksi demo dilakukan.Meski begitu, Supriyana mengaku akan menampung keluhan warga dan akan menindaklanjuti untuk mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan.
“Kami akan tampung dulu, lalu kita bicarakan dengan anggota,” tegasnya.
Selanjutnya, tegas dia, aksi warga yang ia ketahui , menurutnya tuntutan pengunduran diri Suwardi sebagai kepala desa Ngenep.Dan tuntutan itu muncul karena isu asusila yang telah menyebar di tengah masyarakat desa setempat.
“itu berkaitan dengan isu dugaan tindak asusila. Terkait kebenaran isu tersebut, kami tidak tahu menahu.Karena komunikasi saya dengan Kades sejauh ini sebatas tentang pekerjaan saja,” terangnya.
Selanjutnya, berdasarkan pantauan Surabayapost.id dengan aksi warga tersebut, Suwardi diketahui tidak keluar dari ruangan kerjanya meski3 aksi demo berlangsung di depan Balaidesa.
Sampai berita ini dikabarkan di Surabayapost.id, Suwardi belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan asusila yang memantik reaksi warga desa setempat geram (Gus).
Leave a Reply