BATU (SurabayaPost.id) – Untuk menarik wisatawan ke Kota Batu, agar semakin meningkat, Disparta Kota Batu menganggarkan sebesar Rp 250 juta dari P-APBD 2020 untuk pembangunan Batu Tourism Mall (BTM). Hal tersebut disampaikan Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq, Selasa ( 3/11/2020).
Menurut Arief, BTM tersebut, sebagai penarik wisata di Kota Batu,dan diyakini animo pengunjung bakal semakin meningkat.
“Infrastruktur penunjang tersebut, bakal rampung di akhir 2020. Dan diharapkan bisa dioperasikan pada awal tahun 2021. Lokasinya yang ditunjuk berada di Jalan Kartini, Ngaglik, Kota Batu atau berdekatan dengan Alun-alun Kota Batu,” katanya.
Terkait itu, kata dia, keberadaan BTM tersebut, bisa menjadi wadah berkumpulnya pegiat pariwisata di Kota Batu. Untuk itu, ia berharap desa wisata yang terdapat di Kota Batu juga bisa terjamah secara menyeluruh dengan keterlibatan semua elemen pariwisata.
“BTM itu, nantinya akan dijalankan dengan layanan satu pintu dengan menggandeng seluruh pelaku usaha pariwisata mulai dari homestay, hotel, UMKM, tour and travel dan lainnya,” terangnya.
Jadi, terang dia, nanti bisa menjadi pusat berkumpulnya pelaku usaha pariwisata dan saling mengisi. Sekaligus, menurut dia, sebagai pusat informasi selain di bangunan stroberi Alun-alun Batu.
Sementara itu,tenaga Ahli Walikota Batu Bidang Pariwisata, Ahmad Faidlal Rahman,menambahkan, BTM tersebut, merupakan layanan pariwisata yang disediakan oleh Pemkot Batu.
“Itu untuk menginformasikan wisatawan tentang pariwisata di Kota Batu. Atau dengan tujuan untuk mempertemukan antara para pelaku usaha pariwisata dengan wisatawan,” ujarnya.
Selain itu, ujar dia, layanan tersebut, mengarah kepada integrasi pelayanan dengan mengedepankan one gate system atau satu pintu.
Itu, lanjut dia, terdapat berbagai layanan seperti informasi, promosi, konsultasi dan transaksi. Konsultasi yang dimaksud, dijelaskan dia, wisatawan bisa bertanya mengenai tempat-tempat wisata di Kota Batu dan akan diberikan ulasan oleh petugas yang ada, selain itu.
“Layanan transaksi tentunya akan menyambungkan pembayaran antara wisatawan dengan provider atau pelaku usaha pariwisata,” tegasnya.
Itu, tegas dia, nantinya sistem ini akan dikembangkan melalui bentuk aplikasi supaya memudahkan masyarakat.
“Dan untuk pelaku usaha pariwisata tidak dikenakan biaya atau gratis untuk ikut dalam program BTM,” pungkasnya. ( Gus )
Leave a Reply