BATU (Surabayapost.id ) – Pedagang Niaga Sipil (PNS) yang berada di seputaran Alun – Alun Kota Batu, gundah. Itu setelah mendapat kabar pada saat menyambut Tahun Baru 2021 mendatang tempat mereka mengais rezeki bakal ditutup total selama 14 hari oleh Pemkot Batu melalui dinas terkait.
Kegundahan PKL yang tergabung di PNS tersebut, disampaikan oleh koordinator PNS Oki Honestyan Adi, Kamis (17/12/2020). Menurut Oki, pada tahun baru mendatang Alun- Alun Kota Batu bakal ditutup total. Mulai dari jalur masuk dari Jalan Diponegoro, Sudiro dan Jalan Kartini semuanya bakal ditutup.
“Jadi kesimpulannya untuk kegiatan pada tahun baru nanti,di Batu akan ditutup total. Sedangkan untuk PKL nya termasuk dari PNS yang beraktifitas di seputaran Jalan Kartini bawah ,mulai dari Kantor Pegadaian ke bawah sampai ke depan pusat informasi Alun- Alun Batu, rencananya bakal dipindah,” katanya.
Itu, kata dia, akan dipindah ke Jalan Panglima Sudirman mulai dari Jalan simpang empat Bank BCA sampai di depan Balai Kota Among Tani, Kota Batu. Terkait rencana pemindahan tersebut ia mengaku bukannya tidak mau, atau serakah dan membangkang kebijakan pemerintah daerah atau berpikir soal pendapatan. “Karena kalau soal pendapatan sudah hancur sejak pandemi ditambah lagi dengan adanya musim hujan,” ngakunya.
Tapi yang ia khawatirkan kalau jadi dipindah sesuai dengan rencana pemerintah. Itu kata dia, akan terjadi konflik. Alasannya, karena warga sekitar mulai dari perempatan BCA sampai di depan Balai Kota sudah banyak yang berniaga atau berjualan.
“Ketiga warga setempat mau berjualan, dan kalau akan ada yang melarang mereka kan sangat jahat sekali. Karena saya meyakini mereka bakal keluar berjualan disitu,” ujarnya.
Darisebab itu, terkait PKL yang di Alun – Alun jika bakal dipindah ke tempat tersebut, ia meyakini pula muaranya bakal mengarah pada konflik. Apalagi, menurut dia, di Jalan Panglima Sudirman itu adalah jalan utama sebagai penghubung.
“Batu ke arah Kediri, Malang kalau jadi ditutup dari segi penjualannya pun tidak bakal maksimal. Mulai lahan parkirnya dari pengunjung akan ditertibkan seperti apa, dan tempatnya dimana,” tanya Oki.
Untuk itu,Oki mengaku akan legowo dan sangat lega, kalau ditutup semua pada saat malam tahun baru nanti.
“Kita tidak apa – apa dan sangat lega kalau mereka okey, kita mengamini. Tapi kalau mereka tidak mau, ya kita dengan terpaksa bakal berjualan disitu,” ngakunya.
Dari sisi lain, Oki berharap kepada beberapa dinas terkait dari Dinas Kesehatan, Diskoperindag, Dishub, dan Satpol PP tidak terburu – buru dalam mengambil keputusan.
“Sebelum koordinasi dengan PNS dan paguyuban PKL yang lain. Karena kabar akan ditutupnya Alun – Alun dan akan digunakan sebagai kantong tempat parkir dan sebagainya, itu membuat mereka gundah. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Dari PNS saja jumlahnya mencapai 86 pedagang,” jelasnya.
Selain itu, jelas dia, total keseluruhan dari PKL tersebut, sejumlah 489 PKL,itu, kata dia, terbagi dari sejumlah 8 paguyuban.
Sementara itu, Kepala Dinas UKM, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Eko Suhartono, mengaku terkait hal tersebut masih akan dibicarakan lagi dengan Polres.
“Kami akan bicarakan lagi dengan Polres. Jadi keputusan itu masih belum final. Nantinya, pertemuan itu juga akan melibatkan PKL yang bersangkutan. Kemarin telah melakukan rapat pada saat operasi lilin,” timpal Eko Suhartono singkat. (Gus)
Leave a Reply