BATU (SurabayaPost.id) – Prahara yang mendera dunia pendidikan ternama di Kota Batu, Jatim terkait sangkaan pelecehan seksual terhadap belasan siswi, memantik keprihatinan Dewan Pendidikan Jawa Timur dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Batu. Mereka berharap kasus tersebut diukur sampai tuntas.
Dewan Pendidikan Jatim, Daniel Roni sangat terkejut dan prihatin, setra sedih ketika mendengar adanya dugaan kasus kekeraan seksual hingga eksploitasi anak di Sekolah Selamat Pagi (SPI) Kota Batu. Apalagi, kasus itu sudah dilaporkan ke Polda Jatim oleh Komnas Perlindungan Anak (KPA).
“Jika sangkaan itu benar, membuktikan bahwa lembaga pendidikan tidak steril terhadap tindak kekerasan. Termasuk kekerasan seksual,” kata Daniel.
Untuk itu, ia ingin dugaan kasus tersebut, bisa diproses secara hukum. Dia berjanji bakal mengawal.
“Prosesnya agar transparan dan adil supaya yang terlibat dalam kasus ini bisa dapat hukuman setimpal dengan perbuatan,” mintanya.
Selain itu ia meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur segera mengirim timnya untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Hal itu mulai proses pembelajaran di SPI bagaimana dan seperti apa yang jadi akar masalah kasus tersebut.
“Kami minta proses pembelajaran bisa tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu dengan kasus yang sedang terjadi agar siswa tidak dirugikan karena sekolahan mereka mengalami pemberitaan yang sangat luas akhir-akhir ini,” terangnya.
Lantas ia meminta pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap semua elemen. Itu agar tidak terjadi hal yang sama di masa-masa mendatang.
“Pengawasan harus ditingkatkan, agar tidak ada hal serupa dimasa mendatang terlebih pada peserta didik,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengaku miris. Bahkan dia menganggap persoalan itu sangat luar biasa kalau peristiwa itu benar adanya.
“Sedikitpun tak terbesit hati berburuk sangka pada sang terduga sebagai pelakunya. Karena SPI ini sekolah yang luar biasa untuk pembelajaran tentang pariwisata dan entrepreneur,” kata Khamim Tohari yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Batu ini.
Selain itu, kata dia, SPI merupakan kebanggaan tak hanya di Kota Batu saja. Jawa Timur dan Indonesia pun akan ikut bangga. Kendati demikian dengan adanya prahara yang sudah dilaporkan tengah menyeret nama pemilik Sekolah SPI kata dia, harus tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Namun keadilan harus tetap ditegakkan agar bisa menjadi pembelajaran semua pihak terutama bagi lembaga pendidikan,” kata Khamim.
Satu kata dengan Daniel, lanjut Khamim, bahwa DPRD Kota Batu berharap kepada Dindik Provinsi Jatim agar memberikan pengawasan yang lebih ekstra dengan adanya peristiwa ini. Selain itu, mantan wartawan ini mengaku sudah berkoordinasi dengan UPT Cabang Dindik Provinsi Jatim untuk Malang Raya.
“Mereka juga sedang menunggu berjalannya proses hukum yang sedang ditangani Polda Jatim,” bebernya.
Itu, beber dia, hasil koordinasi yang dimaksud, menurut Khamim bila pihak DPRD Jatim dan Dindik Provinsi Jatim bakal segera ke SPI meninjau keadaan sekolahnya.
“Adanya peristiwa ini kami terus berkoordinasi dengan mereka, kami berharap persoalan ini tidak berdampak lebih kepada sekolah-sekolah lainnya karena kegiatan pembelajaran tatap muka di Kota Batu akan dimulai dalam waktu dekat,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply