BATU (SurabayaPost.id) – Wujudkan transparansi serapan anggaran dan besarannya yang dikelola Pemerintah Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Senin (9/8/2021) Kepala Desa Oro – Oro Ombo, Wiweko beberkan dua sumber anggaran yang dikelolanya.
Itu, kata dia, sumber anggarannya yang berasal dari anggaran APBD Kota Batu, yakni Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 3,6 miliar dan Dana Desa (DD) sebesar Rp 1,9 miliar yang sumber anggarannya dari Pemerintah Pusat.
“Serapan anggaran yang sudah masuk ditransfer Pemkot Batu, dari ADD dan DD, totalnya sebesar Rp 2,8 miliar sekian, sedangkan Sisa Laporan Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun kemarin sebesar Rp 1 miliar,” katanya.
Jadi, total keseluruhan, kata dia, sejumlah Rp 3 ,92 miliar lebih. Yang terealisasi berjalan, menurutnya sekitar Rp 2, 2 miliar lebih.
“Itu realisasi serapan anggaran sekitar 59 persen, dari besaran anggaran sebesar Rp 2, 8 miliar lebih, dari ADD dan DD.Terealisasi nya DD untuk PPKM berbasis mikro dan posko penanganan Covid – 19 ditingkat desa 8 persen. Masih terserap kurang lebihnya 15 persen, dari senilai Rp 1.59 juta, dari 5 persennya sekitar Rp 23 juta sekian,” paparnya.
Kemudian, papar dia, untuk DD, PPKM berbasis mikro yang 8 persen. Untuk DD, realisasinya 66,6 persen senilai Rp 4,63 juta sekian. Sedangkan untuk DD nya, ditahap 1, menurutnya sudah terealisasi 71,21 persen dengan besaran anggaran Rp 4.49 juta.
“Untuk realisasi ADD tahap 1, mencapai 79, 31 persen, dengan nilai anggaran Rp 614 juta sekian. Itu besaran anggaran dari Rp 2 miliar.Sedangkan total realisasinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sekitar masih 32 persen.Karena masih tahap 2,” terangnya.
Sedangkan terang dia, kalau realisasinya sesuai yang masuk rekening ditahap 1, mencapai 76,31 persen. Itu, yang untuk ADD tahap 2 mencapai 49,73 persen.
Dari anggaran itu, menurutnya untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang sudah terealisasi disalurkan kepada warga dirapel selama 4 bulan.
“Dari bulan sebelumnya sampai bulan Agustus 2021 ini. Totalnya sejumlah 193 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Oro – oro Ombo,” jelasnya.
Saat disinggung apakah sejumkah 19 desa se Kota Batu serapan anggarannya sudah terealisasi semua. Menurut Wiweko belum semuanya.
“Karena kemarin ada yang merealisasikan mulai bulan Mei, tapi langsung ditindaklanjuti sampai Agustus 2021 ini,” tegasnya.
Saat disinggung lagi, terkait perubahan anggaran desa yang dikelolanya, apakah terkait program fisiknya juga tetap berjalan. Ia mengaku untuk di Oro – Oro Ombo, tetap berjalan dan masih ada pembangunan.
“Karena ini diharapkan untuk padat karya untuk bisa berjalan.Jadi masih ada pembangunan. Salah satunya, pembangunan drainase, dan beberapa pembangunan lainnya,” ungkapnya.
Itu, ungkap dia, pembangunan di wilayah RW 12, 1,dan RW 7, semuanya itu, diwilayah Desa Oro – Oro Ombo.Dengan begitu, ia mengaku untuk tahun ini, memprioritaskan bangunan fisik, Gedung Serbaguna yang ada di area Kantor Desa setempat.
“Gedung tersebut, sumber anggarannya dari ADD targetnya sampai tahun 2022 mendatang. Dan pembangunannya dimulai sejak 2020 lalu.Dengan pagu anggaran kurang lebih sekitar Rp 2 miliar itu, yang sudah terserap sekitar Rp 600 juta,” jelasnya
Dan itu, pembangunannya, diakui sedang berjalan ditahap pertama, mencapai sekitar 25 persen.
“Rencananya Gedung Serbaguna itu, paling tidak bisa untuk orang hajatan dan bisa juga untuk tempat olahraga.Kemudian untuk lantai yang dibawah rencananya kita buat seperti pusat oleh – oleh.Nanti pengelolaannya kita serahkan kemasing – masing RT setempat,” ungkapnya.
Karena, ungkap dia, dengan luas bangunan 40 × 15 meter dengan dua lantai tersebut,targetnya rampung pada tahun 2022 mendatang.
Kembali dengan pencairan anggaran DD dan ADD, lanjut dia.Untuk ADD tahap 2, dan DD tersebut, diakui sudah mengajukan proses lanjutan.
“Mekanisme tahap pencairannya selesai dulu program kerjanya,baru mengajukan draf sampai Agustus ini,” ucapnya.
Lebih detailnya, kata dia, terkait pencairannya DD maupun ADD, menurutnya, ketika punya program yang sudah terealisasi baru mengajukan pencairan anggaran.
“Itu kita cairkan lagi harus disertai dengan Spj selesai tahapannya. Kalau di Kota Batu, karena sudah menjadi Desa Mandiri sebetulnya hanya dua tahap.Tahap pertama 60 persen dan tahap kedua 40 persen,” timpapnya. ( Gus)
Leave a Reply