BATU (Surabayapost.id) – Dampak wabah PMK (penyakit mulut dan kaki) pada hewan ternak, penjual hewan kurban musiman sejenis kambing mengaku sepi peminat dan menurun hingga 60 persen dibanding dengan hari raya idul adha tahun lalu.
Hal ini disampaikan Kabul penjual hewan kurban musiman sejenis kambing yang berada di Jalan Sultan Agung, Kota Batu Sabtu, (9/7/2022).
“Terhitung selama 20 hari hingga saat ini, sekitar 50 ekor kambing yang terjual. Dibanding dengan idul adha tahun lalu, menurun 60 persen. Tahun lalu mencapai 150 ekor lebih yang terjual,” kata Kabul.
Demikian, Kabul menyebut kandang kambingnya terbuat dari atap terpal tersebut, bisa menampung sebanyak 50 ekor, dan dijaga sebanyak 5 orang termasuk dirinya yang merawat puluhan kambing itu.
Disinggung terkait harga jual hewan kurban sekarang dengan tahun lalu, nilai jualnya apakah ada perpedaan harga ?
“Ya, mahal sekarang.Kalau tahun lalu harga kambing kisaran Rp 4 juta sekarang meningkat jadi Rp 5 juta.
Tapi sekarang sepi pembeli dan merosot daya jualnya hingga 60 persen jika dibandingkan pada tahun lalu,” ungkapnya.
Disingung lagi, tekait harganya kambing kisaran berapa dari harga terendah dan harga yang mahal?
“Harganya berfariasi, dari harga termurah kisaran Rp 3,5 juta yang paling mahal Rp 7 juta,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tetap bersyukur karena hari raya idul adha tahun ini bersamaan dengan adanya wabah PMK,sehingga kekhawatiran masyarakat minat membeli hewan kurban berkurang.
“Ya kita syukuri saja karena saat ini ada wabah PMK yang menyerang pada hewan ternak.Jadi kekhawatiran masyarakat untuk membeli hewan kurban menurun. Saya rasa semua itu hal yang wajar,” tandasnya.
Seperti yang diketahui,menjelang hari raya idul adha, penjual hewan kurban musiman bermunculan di Kota Batu, Jawa Timur.
Harga kambing kini tengah mengalami kenaikan, akibat berkurangnya pasokan kambing dari luar daerah karena dampak PMK, sementara penjualan kambing kurban saat ini sepi peminat. (gus)
Leave a Reply