MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – PT Bestprofit Futures (BPF) Malang kembali berkurban di momen Idul Adha 1443 Hijriyah. Sebanyak 20 kambing teralokasi di dua tempat pemotongan kurban, Balaikota Malang dan Panti Asuhan Assidiqqi Asy-Syuhadaa. Sabtu (09/07/2022).
Pimpinan BPF Cabang Malang, Andri menyampaikan bahwa daging kurban itu nantinya akan disalurkan ke masyarakat kurang mampu di Kota Malang.
Dengan mengusung tema “Indahnya Berbagi Tuai Keberkahan” BPF ingin menyampaikan pesan esensi kurban.
Momen itu mengingatkan manusia untuk menumbuhkan empati terhadap sesama.
“Setiap tahun BPF selalu berupaya berkurban. Seperti pada tahun ini, kami berharap niat berbagi perusahaan dapat menuai keberkahan. Kami ingin berpesan pula bahwa berbagi itu amat indah,” kata Pimpinan BPF Cabang Malang, Andri.
Andri dan tim BPF Malang hadir langsung dalam prosesi pemotongan kurban. Tampak kegiatan berlangsung lancar dari pagi hingga sore. Segenap partisipan berbahagia pula saat proses serah terima hewan kurban.
“Berkurban juga sebagai bentuk rasa syukur atas segala pencapaian perusahaan. Semoga kurban kami dapat bermanfaat dan memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali (Wawali) Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko sangat mengapresiasi apa yang dilakukan BPF Malang berbagi kebahagiaan dengan menyerahkan 15 kambing Kurban kepada Pemkot Malang.
” Luar biasa BPF ini yang ke tiga kalinya ya. Semoga apa yang di berikan BPF Malang ini berkah, dan semoga akan menjadi pahala dan dilancarkan usahanya,” harapnya.
Bung Edi sapaan akrab Wawali, menyampaikan bahwa bantuan 15 Kambing kurban dari BPF ini langsung disalurkan kepada 15 Tamir masjid yang sebelumnya sudah mengajukan proposal permintaan bantuan hewan kurban.
” Hari ini kita undang 15 perwakilan dari Tamir masjid. Kita bagikan langsung hewan Kurban bantuan dari BPF itu sehingga bisa dibawa pulang ke masing masing masjid,” ujarnya.
Selain itu Wawali juga menyampaikan kondisi di Malang terkait Penyakit Mulut dan kuku (PMK). Untuk itu, pihaknya telah dibentuk tim khusus untuk penanganan PMK tersebut.
Tim gugus tugas yang tersebar di lima kecamatan, penanganan dan pengendalian soal penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Malang terus diintensifkan. Satgas yang diterjunkan langsung ke masyarakat, lanjut Wawali, melibatkan tim kesehatan dari berbagai unsur. Antara lain, Dinkes dan Dispangtan Kota Malang, FK Hewan UB Malang, TNI dan Polri sekaligus kelompok masyarakat.
“Tim tersebut, bertugas mengindentifikasi hewan ternak dari kandang ke kandang. Apakah terjangkit PMK atau tidak, menurut pemantauan di lima kecamatan. Disisi lain, tim tersebut juga mendampingi panitia penyembelihan hewan kurban,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply