BATU (SurabayaPost.id) – Gelaran tembang macapat 96 jam nonstop yang digagas Kejari Batu, bersama APEL (Asosiasi Petinggi Lurah) serta Penggiat Mocopat Kota Batu, pecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penyematan Piagam MURI yang dilakukan Perwakilan MURI Sri Widayati kepada Kepala Kejaksaan Negeri Batu Agus Rujito selaku penggagas tersebut, dilakukan di Gedung Rakyat Balai Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (17/12/2022).
Sri Widayati mengatakan untuk Kota Batu, bukan kali pertama mencatat, karena sudah ada beberapa rekor tercatat di MURI sebelumnya.
“Pada hari ini, Sabtu 17 Desember 2022 kami bersyukur berada ditengah – tengah Bapak, Ibu sekalian untuk menyaksikan kegiatan spektakuler, pagelaran mocopat terlama.Dimulai pada Selasa 12 hingga hari ini Sabtu 17 Desember 2022,,” kata Sri Widayati, sebelum menyematkan Piagam MURI pada Kajari Batu di Gedung Rakyat.
Demikian pihaknya menyampaikan sebelumnya juga pernah mencatat pada daerah lain pertama dari UMS Solo selama lima Jam juga nonstop gelaran mocopat pada Tahun 2010 lalu.
Kemudian, ditumbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batul Jawa Tengah pagelaran mocopat terlama selama 72 jam pada Oktober 2018.
“Sebenarnya syarat untuk menumbangkan rekor muri memenuhi minimal 10 persen, dari 72 Jam, sekitar 79 jam sudah tercatat di muri dan sudah berhasil memecahkan rekor muri.Namum rupanya panitia di Kota Batu ada angka sakral memilih 96 Jam dan alhamdulilah kegiatan tesebut bisa tercapai,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap khususnya generasi muda termasuk pelajar, agar melestarikan warisan budaya supaya tidak luntur.
“Salah satunya dengan seni mocopat yang mana dengan nilai – nilai luhur setiap harinya.Kami mewakili Ketua Umum Muri, Bapak Jaya Suprana mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa pagelaran, Mocopat Terlama 96 Jam nonstop resmi tecatat di Musium Rekor Indonesia,” tandasnya.
Terpisah Agus Rujito, Kajari Batu menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan semua pihak gelaran tembang mocopat 96 Jam berjalan lancar.
“Alhamdullillah baru saja masyarakat Kota Batu menerima rekor dari Muri nembang mocopat 96 nonstop.Ini kerjasama dengan Pemkot Batu, paguyuban mocopat Kota Batu dan stakehollder lain yang bersinergi,”
kata Agus.
Untuk mewujudkan rekor muri di batu,menurutnya kedepan diharapkan generasi muda dapat melestarikan budaya mocopat sehingga dapat mempertahankan warisan leluhur.
“Khususnya Kota Batu merupakan Kota Wisata dapat memberikan kontribusi juga sehingga dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik di Indonesia maupun Mancanegara,” harap Agus.
Untuk diketahui, total peserta 387, diantaranya, sejumlah 28 siswa SD, 12 siswa SMP, 4 siswa SMA, serta 14 komunitas dan Asosiasi Petinggi dan Lurah seKota Batu, dan peserta yang lain.
Prosesi penyematan MURI tersebut, hadir, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq, dan sejumlah anggota DPRD Kota Batu, bersama sejumlah Kades, serta para seniman dan undangan yang lain.(Gus)
Leave a Reply