MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sejumlah sopir angkot di terminal Mulyorejo berkeluh kesah dalam program Jumat Curhat Polresta Malang Kota. Jumat (06/01/2023) pagi.
Keluhan itu terkait dengan rencana penerapan satu jalur di Kayutangan. Selain itu juga terkait dengan keberadaan bis sekolah juga berfungsi sebagai bis pariwisata serta keberadaan sampah di sekitar terminal yang baunya menyengat.
Kegiatan yang digelar secara rutin oleh Polresta Malang Kota tersebut, untuk mewadahi berbagai keresahan yang dirasakan masyarakat, khususnya sopir angkot yang berada di Terminal Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya di terminal Madyopuro.
“Kalau ada perubahan rute, untuk angkot menjadi rumit. Tidak saja saja waktu perjalanan dan biaya operasional. Namun, termasuk juga bagi penumpang. Bahkan, akan ada dua jalur angkot yang bertemu di jalur yang sama,” terang Sulkan, ketua koordinator jalur MM ditemui di lokasi, Jum’at (06/01/23).
Untuk itu, kata dia, untuk jalur angkot, agar tidak dirubah dan tetap seperti sebelumnya. Apalagi, saat ini pendapatan para sopir angkot sudah sangat menurun. Karena itu, khusus untuk rute jalur angkot tidak diperlakukan sebagaimana lalu lintas yang lain.
Hal lain yang dikeluhkan, termasuk bus sekolah yang beroperasi di hari libur. Ia bahkan mencontohkan, pernah ada negosiasi dengan 12 angkot untuk wisata, namun akhirnya gagal.
Yang tidak ketinggalan, terkait dengan keinginan agar ada kemudahan dalam mendapatkan SIM. Sedangkan keluhan terkait adanya tempat sampah (TPS), yang berlokasi dekat dengan terminal dan penempatan gerobak sampah. Penerangan lingkungan terminal yang dirasa kurang, hingga limbah di sekitar pemukiman warga.
Menanggapi kelurahan tersebut, Plt Wakapolresta Malang Kota, Kompol Yuliati mengatakan, ada beberapa poin penting yang menjadi atensi. Mulai dari sanitasi dan kesehatan lingkungan Terminal Mulyorejo, yang terlalu dekat dengan tempat pembuangan sementara warga sekitar.
“Masyarakat ini mengeluh karena tempat sampah terlalu dekat. Dan ini akan segera kami komunikasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dishub Kota Malang,” terangnya.
Selain itu, ada keluhan rencana penerapan lalu lintas satu arah. Mereka mencemaskan apabila dibuat satu arah, maka akan ada perubahan jalur trayek yang terdampak terhadap jumlah penumpang.
“Untuk curhatan ini banyak pihak yang akan terlibat, khususnya yang tergabung dalam Forum LLAJ. Sehingga akan kami sampaikan dan koordinasikan melalui Satlantas Polresta Malang Kota,” lanjutnya
“Untuk bus sekolah, sudah disampaikan ke Pemerintah Kota Malang. Sementara untuk rencana satu arah, tentu akan dikomunikasikan dengan berbagai pihak. Salah satunya, forum lalu lintas. Sementara untuk SIM, bisa melalui Bhabinkamtibmas. Akan ada kemudahan dengan, dengan penerapan kuota pemohon,” terang Kompol Yuliati.
Lokasi lain yang menjadi titik Jum’at Curhat, berada di depan Hotel Margosuko Kecamatan Klojen. Pejabat utama Polresta Malang Kota dan Kapolsek Jajaran duduk bareng dan berbincang hangat dan santai.
“Sesuai arahan Bapak Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, Jumat Curhat ini dilaksanakan, agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasi atau keluh kesah secara terbuka. Dan tentunya, kami membantu menindaklanjutinya,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply