BATU (SurabayaPost.id) – KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kota Batu audensi dengan Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai di Ruang Kerjanya Lantai 5 Balaikota Amongtani, menyampaikan beberapa sektor tentang Kota Batu, Rabu (22/3/2023).
Audensi tersebut, awal sinergitas Pemkot Batu dan Kadin Kota Batu, dalam koordinasi sektor pertanian, pariwisata, UMKM dan pengelolaan Pasar Induk Kota Batu.
Hadir dalam audensi tersebut, Ketua Kadin Kota Batu Endro Wahyu, Irfan Deddy Irfan Alwani, Agung Sugiono, Dewi Kartika, ketiganya merupakan anggota DPRD Kota Batu sekaligus anggota Kadin. Selain itu, Edi Sunaedi, Direktur PDAM, Didik Mintarjo,
Kades Junrejo Andi Faizal Hasan, Kades Pandanrejo Abdul Manan, dan sejumlah Anggota Kadin. Untuk Kepala Dinas yang hadir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aris Setiawan dan Diskoperindag Kota Batu Eko Suhartono.
Usai audensi Pj.Walikota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan, akan lebih fokus terhadap berbagai potensi, meski begitu tidak perlu semua potensi langsung dikerjakan.
“Jadi fokus dulu satu kita selesaikan, kalau tadi fokus pada UMKM , kita selesaikan UMKM dulu, kalau fokus pada pertanian kita selesaikan pada pertanian dulu. Kalau nanti anggaran itu bisa didukung maka lebih baik gerojokkan dulu angaran disektor salahsatunya itu,” kata Aries.
Jadi, menurut dia, tidak semua dikeluarkan anggaran, tapi sedikit – sedikit tapi tidak ada potensi.
“Maka saya minta tadi Kadin dengan Pemkot saling ketemu langsung, mereka akan diskusi misal dengan sektor pertanian langsung ketemu dengan dinas pertanian, kalau mereka sudah ketemu, untuk menanggulangi permasalahan di bidang pertanian langsung kita gerojok bersama – sama dan dituntaskan sama – sama,” ungkapnya.
Lantas, ungkap dia, UMKM juga begitu, kalau ada sesuatu kira – kira formulasi fasilitatornya kurang pas ,maka dikerjakan dengan bersama.
“Jadi Kadin ini ingin membantu Pemkot sebenarnya.Menurut saya niatan Kadin bagus, jadi tinggal pemerintah niatannya mau tidak bareng – bareng jalan sama Kadin,” tanya Aries.
Saat disinggung terkait yang disampaikan Kadin apa yang jadi prioritas? Menurutnya semua jadi prioritas.
“Semua jadi prioritas, sektor unggulan sama dengan Pemkot, kalau Pemkot sektor pariwisata, UMKM dan pertanian ,tiga – tiganya didengungkan oleh Kadin, maka tiga -tiganya fokus ,tapi kita lebih fokus lagi, mana dulu yang kita selesaikan,” ujarnya.
Ini,ujar dia, potensinya lebih berpeluang banyak untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kalau dia bilang pertanian, okey kita fokus bersama – sama pertanian, selesai pertanian kita garap UMKM, selesai UMKM kita garap lagi pariwisata,” tandasnya.
Sisi lain, saat disingung pada saat audensi berlangsung, pihaknya sempat menyampaikan di Kota Batu dua bulan terasa dua tahun lamanya, apakah sudah merasa lelah di batu ? menurutnya di batu banyak hal yang harus dikerjakan.
“Tenyata di batu banyak hal yang harus dikerjakan bersama – sama, mungkin ada yang belum dituntaskan , tapi kita harus menuntaskan dipimpinan – dipimpinan yang berikutnya. Saya rasa butuh kekompakan semua pihak,” tegasnya.
Karena, tegas dia, ternyata banyak pekerjaan yang harus dikerjakan sama -sama, dan ada sesuatu yang belum tuntas.
“Karena tidak mudah orang memimpin wilayah dalam waktu sangat singkat lima tahun, jadi belum bisa harus bertahap,” katanya.
Saat ditanya terkait sejumlah program atau permasalahan yang ada apakah ada target?.
“Tidak ada,kalau itu terlalu muluk – muluk . Menurut saya, tapi harus dikerjakan bareng – bareng kolaborasi,” terangnya.
Disinggung lagi, terkait rencana reformasi birokasi bagaimana? Menurut Aries terkait itu sudah jalan.
“Sudah, jadi tinggal bagaimana kebersamaan saja.Kalau birokrasi sudah jalan tinggal bagaimana instrumen – instrumen ini dilalui oleh semua ASN, itu saja,” lanjutnya.
Kalau itu tahapannya sudah dilalui pasti , instrumen indikatornya harus dilalui oleh semua ASN.
Terpisah Ketua Kadin Kota Batu Endro Wahyu menyatakan pemerintah adalah mitra Kadin.
“Pertemuan ini, Kadin sebagai jembatan tentang desa atau untuk menggali potensi yang ada.Seperti yang disampaikan tadi, UMK, Pertanian, Pariwisata dan beberapa lain,” kata Endro.
Itu, kata dia, misalnya sepeti harga sayur dan buah apel dan sebagainya ketika panen selain harga tidak stabil dan kerap petani sulit untuk menjualnya.
“Itulah yang harus dicarikan solusi agar hal – hal semacam itu tidak terjadi di Kota Batu. Kendala semacam itu, perlu campur tandan semua pihak terkait,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply