MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Manajemen Reddoorz meminta maaf pasca kejadian di hotel Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada beberapa waktu lalu hingga berujung penutupan.
Reddoorz dari Jakarta datang langsung ke Malang untuk menyesali atas temuan adanya mitra-nya yang diduga menjadi tempat prostitusi online atau Open BO.
Head of Integrated Communications Reddooorz Indonesia, Cut Nany menyesali dan meminta maaf terkait adanya temuan prostitusi online di mitra hotel Reddoorz di Tlogomas.
“Berkaitan dengan kasus yang mungkin sempat heboh yang menimpa mitra kami di Reddoorz Griya Cempaka. Kami dari Reddoorz menyesali dan kami meminta maaf ,” ujar Cut Nany dalam konferensi pers di Kota Malang, Rabu (31/05/2023).
Dirinya mengaku, bahwa sebenarnya Reddoorz tidak mentolelir adanya prortitusi di mitra hotel-nya.
Dalam klausul pun juga dijelaskan, pihak mitra hotel tidak diperbolehkan untuk menjadi tempat aktivitas ilegal seperti prostitusi online.
“Kami tidak akan mentolelir termasuk kegiatan prostitusi dari mitra kami,” tuturnya.
Reddoorz juga telah menerima laporan adanya dugaan prostitusi online. Pihaknya pun telah membentuk tim untuk investigasi di hotel Tlogomas itu.
Jika memang dari hasil investigasi di hotel Tlogomas itu ditemukan prostitusi online, maka hotel itu akan diputus kontrak sebagai mitra.
“Dan saat ini sudah kami setop operasinya di Reddoorz Tlogomas,” tegasnya.
Sementara itu, dia mengaku dengan adanya peristiwa mitra hotel Reddoorz jadi ajang prostitusi online atau open BO itu mencoreng nama Reddoorz.
Dia juga menyampaikan bahwa dugaan praktek prostitusi di Griya Cempaka Tlogomas telah berdampak buruk bagi citra RedDoorz Indonesia.
“Tentunya ini sangat berdampak. Mengganggu revenue dan pendapatan dari mitra. Juga nantinya pendapatan kami juga terganggu. Karena tadi citra kami sangat penting,” tegasnya.
Sebab menurutnya, RedDoorz Indonesia baru saja melewati masa sulit Pandemi Covid-19. Bahkan di 2023 ini, sebanyak 146 hotel mitra RedDoorz yang ada di Malang baru saja mengalami peningkatan penjualan kamar hotel hingga 166 persen dibanding masa pandemi 2021-2022.
“Kami berupaya menghadirkan solusi teknologi untuk membangkitkan sektor perhotelan, termasuk memastikan seluruh hotel mitra RedDoorz beroperasi sesuai dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Head of Property Manager RedDoorz Indonesia, Reky Hartono menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi di Griya Cempaka Tlogomas. Dikatakan, pihaknya juga telah melakukan penghentian operasional di hotel tersebut sebelum disegel Satpol PP Kota Malang.
“Walaupun posisi RedDoorz sebagai mitra teknologi, kami tentunya sangat peduli dan ingin agar semua jaringan hotel mitra RedDoorz beroperasi dengan tetap menghormati norma yang berlaku di masyarakat,” tandasnya. (Lil)
Leave a Reply