MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di tahun 2024 ini mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 8,7 miliar, untuk program sanitasi. Dari jumlah tersebut, kemudian dialokasikan dan diimplementasikan di 13 kelurahan dengan jumlah total sebanyak 734 Kartu Keluarga (KK).
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat secara langsung menyerahkan bantuan tersebut pada Sabtu (06/07/2024) di gedung Islamic Center, Kedungkandang, Kota Malang Jawa Timur.
“Sanitasi yang tidak layak akan berdampak langsung pada masyarakat di perkotaan. Banyak penyakit yang akan datang dan rawan sehingga berdampak pada kesehatan penghuninya,” ujar Wahyu.
Kini persoalan sanitasi di Kota Malang hanya tinggal 14 persen yang menunggu untuk dituntaskan. Demi mewujudkan komitmen tersebut, Wahyu berupaya untuk mencari anggaran dari APBN.
“Kita coba tidak hanya dari APBD tapi dari PAK APBN karena permintaan banyak. Sebetulnya kita sudah di atas rata-rata, kurang 14 persen. Ini akan kita genjot, kita akan coba dari CSR. Jadi perhatian dari perusahaan untuk bisa masuk,” lanjutnya.
Sebelumnya CSR untuk IPAL komunal maupun pribadi sempat dibicarakan untuk dapat menekan 14 persen kekurangan tersebut. Ia berharap pada 2025 nanti segala persoalan terkait sanitasi di Kota Malang dapat terselesaikan.
Dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang, lanjutnya, Kecamatan Lowokwaru menjadi prioritas dalam program tersebut. Karena menurutnya tingkat kepadatan masih begitu tinggi dan kurangnya mindset mengenai sanitasi.
“Kecamatan Lowokwaru jadi prioritas karena tingkat kepadatannya tinggi dan tadi kan juga ada kelurahan Merjosari. Tidak hanya bantuan tapi juga mindset. Masih ada yang senang ke sungai, tidak hanya di Lowokwaru tapi Kedungkandang,” tambahnya.
Sementara itu Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menjelaskan terdapat 11 kelurahan yang mendapatkan penyaluran bantuan sanitasi. Meliputi Kelurahan Cemorokandang, Buring, Sukun, Tanjungrejo, Samaan, Tulusrejo, Tunjungsekar, Tunggulwulung, Jatimulyo, Bunulrejo, dan Merjosari.
“Di 11 kelurahan untuk bantuan tanki septik individu. Masing-masing kelurahan dapat 54 kepala keluarga. Sehingga total penerima manfaat DAK Sanitasi 2024 ada 734 KK,” lanjutnya.
Bantuan tersebut menelan anggaran hingga Rp 8,7 miliar. Ia berharap dengan perbaikan infrastruktur sanitasi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kenyamanan di lingkungan sekitar.
“Program sanitasi ini DAK dari Pemkot Malang tahun 2024. Kota Malang dapat Rp 8,7 miliar di 2024 yang akan diimplementasikan di 13 kelurahan. Dua kelurahan untuk IPAL komunal di Bandungrejosari dan Kiduldalem serta kapasitas 70 sambungan rumah,” pungkasnya. (*)