DLH Kota Malang Dorong Peningkatan Jumlah Kampung Bersinar

DLH Kota Malang Dorong Peningkatan Jumlah Kampung Bersinar
DLH Kota Malang Dorong Peningkatan Jumlah Kampung Bersinar

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terus menguatkan sinergitas dengan masyarakat. Sebab, hal ini menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan lingkungan Kota Malang yang asri, bersih dan berkualitas.
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan, penguatan tagline Kampung Bersinar saat telah berjalan dengan baik. Bahkan program Kampung Bersinar ini dari waktu ke waktu juga mengalami progres yang bagus.

Untuk itu, guna semakin mendukung dalam upaya memberi pemahaman dan peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan, termasuk berkegiatan dalam Kampung Bersinar, DLH Kota Malang gencar dalam membuat berbagai kegiatan diskusi, edukasi maupun sosialisasi. Salah satunya melalui kegiatan peningkatkan kapasitas dan sinergitas bersama masyarakat yang digelar di Hotel Savana, Kamis (20/06/2024).

Gencarnya DLH dalam memberikan edukasi ini, memang berdampak positif. Banyak masyarakat yang kini menyadari dan memiliki sikap maupun perilaku yang senantiasa peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Terlebih, arahan pemerintah provinsi menekankan agar semua RW memiliki kampung tematik yang itu berfokus pada wawasan lingkungan. Maka peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ini menjadi satu hal menggembirakan.

“Bagaimana pemahaman serta perilaku masyarakat terkait kesadaran lingkungan ini meningkat. Ini harus terus didorong di seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut, dalam dua tahun terakhir, ada peningkatan drastis jumlah Kampung Bersinar di Kota Malang yang berbasis lingkungan. Tercatat, ada sekitar 257 kampung yang tersebar pada 517 RW.

“Ini sangat signifikan sekali. Kesadaran masyarakat mengalami kenaikan. Dari 25 persen, naik menjadi 50 persen,” katanya.

Meski begitu, saat ini masih ada wilayah yang memang belum meng-create sebuah konsep lingkungan berkelanjutan seperti wilayah lainnya. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah permasalahan finansial ataupun kegiatan non-budgeting. Jumlah wilayah yang belum menerapkan konsep berbasis lingkungan ini masih cukup banyak.

“Ada 97 RW di kota Malang saat ini kapasitasnya ingin kita tingkatkan,” katanya.
Di sisi lain, Rahman berharap peserta yang telah mendapatkan pembekalan terkait wawasan lingkungan agar menularkannya kepada masyarakat lainnya. (**)