MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Suhu Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang kian menghangat. Terlebih dengan menguatnya nama-nama tokoh yang semakin santer dikabarkan masuk dalam bursa Calon Wali Kota Malang. Salah satunya adalah nama politisi PDI Perjuangan Krisdayanti.
Walaupun figur perempuan belum banyak mewarnai peta politik di Kota Malang. Untuk itu, Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI) mendorong Krisdayanti untuk tampil di kontestasi Pilkada Kota Malang 2024.
Krisdayanti figur yang sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Malang. Selain itu, figur laki laki seperti Wahyu Hidayat, Abah Anton, Sofyan Edi Jarwoko, Ahmad Wanedi, Fuad Rahman, Ali Muthohirin hingga Sam HC juga masih mendominasi dalam perbincangan peta politik di Kota Malang.
Ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI), Ya’qud Ananda Gudban mengatakan, sebenarnya masyarakat Kota Malang sangat terbuka dengan calon pemimpin dari kalangan perempuan.
Hal itu dibuktikan, pada dua kali Pilkada di Kota Malang masing-masing pada Pilkada Tahun 2013 dengan Calon Walikota Malang Heri Puji Utami dan Sri Rahayu, dan pada tahun 2018 yakni dirinya sendiri yang maju berpasangan dengan H. Wanedi. Menurutnya calon dari kalangan perempuan selalu mendapat kesempatan dan sambutan positif dari masyarakat.
“Tentunya pada Pilkada tahun ini kami berharap ada sosok perempuan yang bisa maju meramaikan bursa calon walikota Malang,” kata Ya’qud Ananda Gudban pada Kamis (25/07/2024).
Wanita yang dikenal sebagai pemerhati gender itu menjelaskan, sebenarnya ada sejumlah nama figur perempuan yang muncul sebagai kandidat calon walikota Malang, diantaranya yakni Krisdayanti dan Dewanti Rumpoko. Menurutnya, kedua nama itu sangat berpotensi untuk bersaing dengan nama-nama populer seperti HM Anton dan Wahyu Hidayat.
“Nama kandidat seperti Krisdayanti dan Dewanti Rumpoko saya kira sangat patut dipertimbangkan dan diperhitungkan, apalagi keduanya berpengalaman di legislatif dan eksekutif, serta memiliki rekam jejak yang baik,” beber Nanda, sapaan akrabnya.
Nanda mencontohkan, nama besar seperti Krisdayanti akan memiliki efek kejut yang luar biasa jika berkontestasi di Pilkada Kota Malang. Selain sebagai legislator, Krisdayanti juga dinilai memiliki popularitas yang sangat tinggi sebagai artis ibu kota, sehingga diyakini mampu bersaing dengan nama yang sudah populer seperti Abah Anton.
“Meskipun nama Krisdayanti santer terdengar menjadi kandidat kuat bakal calon Walikota Batu, namun akan lebih menarik dan menantang jika berkontestasi di Pilkada Kota Malang,” tegasnya.
Nanda menambahkan jika Kota Malang membutuhkan sentuhan pemimpin dari kalangan perempuan untuk menangani berbagai permasalahan. Ia mencontohkan, mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini merupakan contoh yang baik kepempimpinan di kalangan perempuan.
“Sebagai contoh keberhasilan Bu Risma di Kota Surabaya sebagai Walikota bisa menjadi inspirasi kepemimpinan perempuan di daerah dengan karakter urban perkotaan,” tandasnya.
Nanda berharap, dengan adanya calon walikota dari kalangan perempuan, bisa memberikan perspektif baru dalam pembangunan di Kota Malang di masa mendatang. (**)