GRESIK (SurabayaPost.id)–Pemerintah Desa (Pemdes) Karang Rejo Kecamatan Manyar, Gresik Jawa Timur andil memeriahkan HUT RI ke-79 tahun. Sebagai penyemangat warga agar lomba diikuti seluruh lapisan masyarakat panitia HUT RI Pemdes setempat membuat seruan ‘Meluo Nek Gak Melu Getun !!’
Panitia HUT RI ke-79, tahun 2024 Pemdes Karang Rejo adalah tarik tambang, soccer mini, volly daster pria, karnaval dan jalan sehat. Untuk tarik tambang satu tim 5 orang setiap RT. Dengan bobot maksimal 350 kilo gram. Lomba soccer mini pesertanya satu tim 6 orang, sedangkan volly daster pria umur minimal 30 tahun 4 orang pemain dan 4 orang pemain cadangan.
“Volly daster pria semua peserta wajib mengenakan baju daster. Seluruh RT wajib mendaftarkan sebagai peserta lomba,” kata Kepala Desa Karang Rejo M Miftahul Ilmi, SE.I, Selasa (27/8/24).
Setiap HUT RI tambah Miftahul perlombaan di desanya selalu mendapat antusias warga. Selain karena rasa syukur menikmati kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan kemerdekaan, lomba juga bagian dari wahana untuk menciptakan keguyuban dan sekaligus hiburan masyarakat setelah setiap hari melakukan aktifitas mencari nafkah.
“Setiap tahun ramai. Seluruh warga keluar rumah berkumpul di titik atau tempat lomba. Hiburan dan sekaligus wujud syukur kita atas kemerdekaan yang telah kita nikmati,” katanya.
Terkait dengan seruan penyemangat warga agar ikut andil meramaikan lomba karena hadiahnya ada uang tunai jutaan rupoah dam hadia hiburan menarik.
“Seruan itu (Meluo Nek Gak Melu Getun) karena selain ada hadiah hiburan seperti Kulkas, AC, TV, Kompor dan sebagainya. Yang paling menarik panitia juga menyediakan hadiah uang tunai jutaan rupiah. Rugi atau getun kalau tidak ikut, karena hadiahnya banyak,” imbuhnya
Dikatakan Kades Mif (panggilanya) Kegiatan HUT RI masih berlangsung hingga tanggal 29 Agustus. “29 Agustus malam kita syukuran kemerdekaan. Diikuti seluruh warga,” tandasnya
Mengisi kemerdekaan yang sesungguhnya menurut Kades Mif adalah bekerja setiap hari diniati ibadah memberi mafkah anak isteri.
“Memberi nafkah anak isteri adalah mengisi kemerdekaan sejati. Perang fisik sudah bukan zamanya. Sekarang perangnya tehnologi. Nah inilah PR bangsa ini,” pungkasnya.