
SIRABAYA (SurabayaPost.id) — Selama Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2025, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kesiapan pasokan energi di seluruh wilayah kerja, salah satunya Jawa Timur guna mendukung kelancaran aktivitas masyarakat, pariwisata, dan transportasi baik darat maupun udara dengan memastikan kelancaran pendistribusian energi selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Hal ini disampaikan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus pada kesempatan Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi Jawa Timur dan Forkopimda Kabupaten/Kota dalam Rangka Persiapan dan Pengamanan Mudik Lebaran 1446 H di Jawa Timur pada Jumat (14/3) yang dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran Forkopimda Jawa Timur bertempat di Grand Ballroom, Grand City.
“Lebaran kali ini bersamaan dengan liburan panjang. Koordinasi seperti ini menjadi bagian yang sangat penting. Kehati-hatian kita semua, kerjasama kita dalam berkomunikasi, berkoordinasi, berkolaborasi, harus nyambung satu dengan yang lain,” ujar Khofifah.
Pada kesempatan yang sama, Group Head Operation Jatimbalinus, Harry Hedwig V. Malonda menyampaikan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah membentuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) yang dimulai pada tanggal 17 Maret 2025 sampai dengan 13 April 2025.
Adapun prediksi puncak arus mudik terjadi pada 23-30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik terjadi pada 5-8 April 2025.
“Pertamina memproyeksi adanya peningkatan kebutuhan BBM dan LPG di wilayah Jawa Timur, terutama untuk jenis Gasoline. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan mudik,” jelas Harry.
Proyeksi konsumsi BBM di wilayah Jawa Timur selama periode Satgas ini diperkirakan meningkat sekitar 9,5% dari rata-rata normal 12.728 KL/hari untuk Gasoline dan untuk Gasoil turun sekitar 14,4% dari konsumsi normal 6.451 KL/hari dikarenakan adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang dan truk. Sedangkan untuk kebutuhan LPG meningkat 6,0% dari normal harian 4.663 MT/hari.