MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, SH, menggelar reses di wilayah Kelurahan Gading Kasri dengan melibatkan 200 peserta, mulai dari ketua RT, pengurus RW, tokoh masyarakat, hingga lembaga kelurahan, Sabtu (15/11/2025). Acara “Jagongan Wing Gading Kasri” ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan kota dapat meningkat dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Agenda serap aspirasi yang digelar di balai RW 02 Gading Kasri berlangsung interaktif dan dipenuhi antusiasme warga. Ruangan dipenuhi kursi yang diisi warga, sementara di depan terpampang spanduk besar bergambar Arief Wahyudi sebagai latar diskusi. Beberapa perangkat presentasi seperti layar proyektor juga disiapkan, menambah kesan formal dalam transmisi materi.
Dalam kesempatan ini, Arief Wahyudi menyoroti pentingnya penguatan lembaga penanganan anak-anak stunting di Gading Kasri. Ia menekankan bahwa masukan dari warga sangat bernilai, mengingat lembaga-lembaga tersebut berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Persoalan banjir juga menjadi salah satu topik utama. Warga berharap pemerintah memperkuat koordinasi dan sosialisasi sebelum melakukan pembangunan infrastruktur, terutama jaringan saluran air. Usulan warga terkait drainase dari Jl. Bondowoso ke Kali Metro juga menjadi perhatian khusus sebagai langkah mengurangi potensi banjir.
Isu sampah menjadi pembahasan yang cukup panjang. Arief Wahyudi mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek pembangunan TPS berbasis CSR yang hingga kini tidak kunjung direalisasikan karena persoalan status tanah yang belum serah terima, padahal lahannya merupakan tanah negara. “Saya kaget, dana CSR sudah siap, tapi TPS belum dibangun karena ganjalan di status tanah. Ini akan kami telusuri, karena kebutuhan TPS ini mendesak,” ujarnya.

Arief juga menyoroti adanya tumpang tindih koordinasi antar instansi, khususnya di Dinas Lingkungan Hidup. Warga juga menyoroti maraknya rumah kos yang dinilai masih longgar pengawasannya. Arief menyampaikan bahwa meski aturan sudah ada, masih banyak celah yang dapat dimanfaatkan pemilik maupun penghuni kos. “Saya akan segera mengingatkan agar pengawasan rumah kos diperkuat oleh semua pihak terkait, terutama Satpol PP,” jelasnya.
Menyinggung kebutuhan keamanan, warga Gading Kasri mendorong pemasangan CCTV di setiap RT. Arief Wahyudi menyambut dengan positif dan menegaskan bahwa CCTV termasuk kategori belanja barang, sehingga bisa diakomodasi.
Terkait BPJS Kesehatan yang dinilai regulasinya tidak menyentuh asas kemanusiaan dan sosial, sudah ditindaklanjuti dan sudah dikumpulkan untuk hearing bersama dinas terkait.
Dari 8 penanya, muncul 30 pertanyaan kasus maupun usulan berbobot. “Kami dengarkan, kami catat semua usulan aspirasi termasuk usulan tercatat masing-masing peserta akan kita rangkum untuk dibawa ke sidang Paripurna DPRD Kota Malang bersama pihak Eksekutif,” pungkasnya. (**).
