MALANG (SurabayaPost.id) – Tim putra Jakarta BNI 46 memastikan lolos ke grand final. Itu setelah menaklukkan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator 3-0 (25-19, 25-17, 25-18) pada laga perdana final four putaran kedua Proliga 2019 di GOR Ken Arok, Malang, Jumat (15/2/2019).
Pada laga pembukaan, Jakarta BNI 46 memulai dengan percaya diri setelah berhasil sapu bersih putaran pertama final four. Sehingga mereka pun bermain lepas dengan apik dan mampu mengamankan set pertama 25-19 atas Bhayangkara Samator.
Memasuki set kedua anak asuh dari Ibarsjah Djanu Tjahjono masih belum mampu keluar dari tekanan, bahkan Aji Maulana dkk langsung memimpin skor dengan 8-5. Dari putaran kedua hingga saat ini juara bertahan masih berjuang menunjukkan penampilan terbaiknya, karena kekalahan terus ditelan oleh Samator. Namun pada set kedua pun masih tak mampu mengembangkan permainan dan terus tertinggal jauh, hingga tanpa perlawanan sengit pun BNI 46 mampu mengambil set kedua dengan 25-17.
Bhayangkara Samator sendiri baru memiliki satu kemenangan pada final four sebelumnya, sehingga mereka seharusnya bisa mencuri poin untuk bisa mengamankan posisinya. Namun hingga set ketiga pun mereka belum mampu mengobrak abrik pertahanan BNI 46, walaupun mereka memulai dengan menyamakan skor 5-5, tetapi I Putu Randu dkk semakin percaya diri melancarkan serangan hingga unggul jauh 20-15, bahkan kesalahan pun terus dilakukan oleh Randy Tamamilang dkk sehingga mereka harus menyerah 18-25.
“Kita nyaris mendikte mereka, kita menang 3-0 bukan berarti kita yang membunuh mereka, saya berharap ketika kita tim ini bermain dengan instruksi pelatih, jadi saya lebih enak menginstruksikan, termasuk di set kedua dan ketiga. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa performance ditentukan oleh kondisi fisik dan mental, saya yakin kondisi fisik lawan habis, ini yang menjadi fokus kami, tapi ketika kami main bola tinggi malah kita bunuh,” ujar Pelatih BNI 46, Samsul Jais.
Sudah memastikan lolos ke grand final pun Samsul Jais memastikan jika di dua pertandingan terakhir akan melakukan diskusi lebih dulu dengan manager dan tim. Tapi ia memilih untuk memfokuskan timnya ke grand final, tapi ia belum membenarkan jika yang akan turun pemain cadangannya.
“Kami sekarang akan lebih fokus ke Yogyakarta, dari pada kami ngotot bermain disini dan akhirnya kondisi akan berkurang, jadi akan kami diskusikan dulu. Kita tetap akan melihat kondisional di lapangan, kami akan kondisikan dengan pemain, paling tidak mungkin kami akan kombinasi,” tambahnya.
“Kita mendengarkan arahan dari pelatih, sejak awal pelatih dan manajemen sudah mengatakan bahwa kita harus fokus pada permainan pertama, kalau berhasil kesananya akan lebih mudah. Jadi kita semua fokus ke pertandingan pertama dan inipun sebagai strategi pelatih, jadi mengikuti saja,” ungkap Eko Permana Putra.
Sementara Pelatih Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahjono mengatakan jika timnya masih memiliki peluang menuju grand final, jika bisa mengambil dua kemenangan lagi di laga lawan Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel
“Kita mengakui keunggulan dari BNI, sana mainnya rapi, dan dari tim kita paling mencolok itu di blok sama di receive saja. Sebetulnya hasil dari Kediri itu nggak ada pengaruh sama sekali memang kalau diamati ya dari dua teknik itu tidak berkembang sehingga kurang greget. Justru lobang kita itu di libero, lawan lobangnya satu, kita lobangnya lima, dan masalahnya bukan bukan di stamina juga, karena kita juga biasa latihan jam 9,” kata Ibarsjah.
Sedangkan untuk pemain asing sendiri memang perlu ada yang dievaluasi, walaupun kedua pemainnya sudah tau atmosfir main di Indonesia , Ibarsjah mengatakan “Kalau untuk spike ya mungkin jangan percaya dengan agen lagi. Evaluasi kedepan, kita harus ganti agen untuk mencari pemain. Klu bisa harus cari agen luar negeri,” tuntasnya. (aji/lil)
Leave a Reply