Musrenbang Kecamatan Batu, Dewanti Sebut Pasar Batu dan Kereta Gantung

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dan  Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dan  Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi.

BATU (SurabayaPost.id) – Camat Batu menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Tahun 2019. Musrenbang tersebut digelar di Balai Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Rabu (20/2/2019).

Musrenbang itu juga dihadiri Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dan  Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi. Selain itu, beberapa Pimpinan SKPD di Pemkot Batu, serta Kepala Bappelitbangda M.Chorie, Camat Batu Yopie Supriadi, Muspika Batu bersama para Kepala Desa/Lurah, Ketua BPD dan para delegasi masyarakat dari Desa/Kelurahan se-Kecamatan Batu.

Menurut Camat Batu Yopie Supriadi pelaksanaan Musrenbang tahun 2019 itu merupakan lanjutan. Sebab, sebelumnya sudah melaksanakan Musrenbang di tingkat Desa/Kelurahan. Lalu  dilanjutkan dengan pra musrenbang di tingkat Kecamatan.

“Pada kegiatan tersebut sudah disepakati dari usulan masing-masing kegiatan dan anggaran Desa/Kelurahan. Seperti usulan rehab gedung perkantoran yang perkiraan bakal menelan anggaran senilai Rp 1 miliar,” kata Yopie

Oleh karena itu, Yopie berharap hal tersebut agar bisa ditindaklanjuti, yang  menjadi sebuah program kegiatan, yang sudah disepakati. Lantaran hal tersebut menjadi prioritas utama bagi Desa dan Kelurahan di Kecamatan Batu.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan Kecamatan Batu adalah Kecamatan paling besar dan paling banyak penduduknya. “Jumlah Kelurahan dan Desa, sama banyaknya, dan penduduknya sedikit. Maka pembagian APBD-nya bisa dimaksimalkan,” jelas dia.

Dijelaskan dia bahwa anggaran untuk desa sangat besar. Paling kecil, kata dia,  desa mendapat anggaran senilai Rp 4 miliar. Sedangkan yang paling besar senilai Rp 10 miliar.

“Dengan anggaran yang fantastis tersebut tentu harus dimaksimalkan. Sebab, jika  kita tidak memiliki program yang rinci dan detail, maka dana akan terbuang,” kata Dewanti Rumpoko.

Lebih lanjut Dewanti Rumpoko menegaskan, Musrenbang tersebut, tempat mengoreksi dan memberikan masukan. Sehingga, kebijakan yang muncul adalah kebijakan yang benar-benar dibutuhkan.

“Ketika kita sama-sama peduli dan menaruh perhatian untuk pembangunan Kota Batu, maka yang tepat dimulai dari bawah. Yakni di level Kepala Desa,” tandasnya.

Untuk itu, tandas dia, fokus yang utama saat ini, terkait pembangunan Pasar Batu. Meski begitu, Dewanti Rumpoko mengakui bila rencana  pembangunan pasar tersebut masih akan meminta saran dari perwakilan arsitek Thailand dan Singapura.

“Bangunannya bakal spektakuler dan harus bermanfaat bagi Kota Batu dan yang tidak out of the date atau tidak termakan waktu. Karena dalam pembuatan pasar nantinya, mengikut sertakan orang – orang yang sudah berkecukupan untuk membantu dalam pembangunan Pasar Batu. Tujuannya, pelan tapi pasti dan tidak  memberatkan pedagang,” ucapnya.

Sedangkan terkait kereta gantung,  menurut Dewanti akan menggunakan double major. Bahkan sudah ada investor besar yang Dewanti harap dapat mengikutsertakan masyarakat Batu, dalam pembelian saham. (gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.