Buka NTF 2019,  Wali Kota Dewanti Ingin Sungai-sungai Jadi Destinasi Wisata Seperti di Eropa

Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko memukul gong sebagai tanda dibukanya NTF 2019 di Gedung Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu.
Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko memukul gong sebagai tanda dibukanya NTF 2019 di Gedung Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu.

BATU (SurabayaPost.id)  – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko  membuka Opening Ceremony Nasional Travel Fair (NTF) 2019.  NTF bertema Batu Smart Tourism itu digelar di gedung Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Kota Batu, Selasa (19/2/2019) malam.

Kegiatan tersebut dijadwalkan mulai tanggal 19 – 20 Februari 2019. Acara  tersebut dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Batu, Sri Heni Alamsari dan Perwakilan Forkompinda, serta beberapa pimpinan SKD Kota Batu. Selain itu, Ketua Umum HPPI Darmawan, Ketua panitia NTF 2019 Didin Darianto bersama ASITA serta Buyer Seller dari seluruh Indonesia.

Menurut Ketua Umum HPPI Darmawan,  industri pariwisata di Kota Batu berperan aktif dalam mensukseskan misi wisata Kota Batu. Terutama untuk  menjadikan Kota Batu sebqgqi wisata tingkat internasional.

“Kedepannya  antara industri pariwisata dan Pemkot Batu harus selalu bersinergi dan saling support. Sehingga Kota Batu  menjadi Kota Wisata yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku bangga. Pasalnya, Kota Batu diberi kesempatan menjadi tempat  pertemuan peserta NTF yang sangat luar biasa.

“Mudah mudahan acara ini bisa menjadikan ajang bisnis, ajang silaturahmi yang bisa  bertukar pengalaman bisnis. Sehingga kedepannya dunia bisnis pariwisata di Kota Batu bisa membawa harapan masa depan yang lebih cerah,” harapnya.

Untuk itu, Dewanti Rumpoko berjanji bahwa Pemkot Batu akan berusaha semaksimal mungkin agar Kota Wisata Batu, bisa menjadi Kota Wisata yang aman dan damai.

Lantas Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya ini, berjanji Pemkot Batu akan selalu bersinergi dengan beberapa komunitas  PHRI Kota Batu. Untuk itu, Dewanti Rumpoko menginginkan Kota Batu bisa bebas dari sampah kali.

“Dimana setiap sepekan di pagi hari, kami bersama komunitas  nyemplung kali membersihkan sampah. Itu semua karena kami ingin kali – kali yang tersebar di berbagai penjuru di Kota Batu bisa menjadi tempat wisata seperti di Eropa,” tandasnya.

Sekedar diketahui acara tersebut juga dikemas dengan pelaksanaan bakti sosial  pemberian santunan kepada sejumlah 36 anak yatim.

Yang terdiri dari sejumlah 16 anak yatim dari Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, dan 20 anak yatim dari Ponpes Glonggong, Kelurahan Temas, Kota Batu. (gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.