MALANG (SurabayaPost.id) – Pos Pengamanan (Pos Pam) di terminal Arjosari siaga dalam menyambut arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Sebab, lonjakan penumpang di terminal yang berada di utara Kota Malang itu merupakan jalur akses sentral penumpang.
Guna mengantisipasi dan memberikan rasa aman bagi para pemudik, PosPam yang dijaga personel gabungan unsur Polri (Polres Malang Kota), TNI, Satpol PP serta unsur Pramuka itu selalu siaga. Mereka dipastikan siaga selama pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1440 H ini.
Perwira pengendali (Padal) Pos Pam terminal Arjosari, AKP Irwan Tjatur, Minggu (2/6/3019) mengatakan bahwa personil gabungan yang berjaga di Pos Pam Arjosari terdiri dari 5 personil Polres Malang Kota, 2 TNI, 2 Satpol PP serta dari unsur Pramuka.
Dijelaskannya, situasi arus mudik pada Minggu (2/6/2019) siang mengalami peningkatan. Namun semua berjalan lancar dan aman.
“Alhamdulillah semua masih kondusif,” tutur AKP Irwan Tjatur didampingi Kepala Pos Pam, AKP Khusnul Khotimah saat dikonfirmasi SurabayaPost.id di Pos Pam Arjosari.
Terpisah, Koordinator Operasional Pos Pantau Pemberangkatan dan Kedatangan Terminal Arjosari Agus Ruskandi, mengatakan bahwa lonjakan penumpang arus mudik Lebaran tahun ini terjadi sejak Sabtu (1/6/2019).
“Kemarin arus mudik telah mengalami peningkatan. Hari ini semua pegawai kan sudah mulai cuti bersama,” ujarnya.
Menurut Agus, lonjakan penumpang bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan hari normal. “Dalam masa mudik Lebaran, jumlah penumpang sekitar 18 ribu hingga 20 ribu orang. Penumpang bus antar kota dalam provinsi (AKDP) masih mendominasi,” tuturnya.
Para pemudik itu, lanjut dia, akan kembali ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Di antaranya Surabaya, Madura, Banyuwangi, Jember, Bojonegoro, Ponorogo, dan Madiun.
Agus memprediksi bahwa tahun ini kenaikan penumpang akan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tiket kereta api yang melayani jalur darat jumlahnya terbatas. Ditambah lagi dengan operasional sejumlah tol yang meningkatkan kelancaran lalu lintas. “Yang selama ini penyebab bus ditinggalkan pemudik itu kan karena kemacetan. Tapi sudah teratasi dengan adanya tol,” sebutnya.
Saat ini, terdapat sekitar 370 bus yang beroperasi di terminal utama Kota Malang itu. Rinciannya, ada 270 unit bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan 100 bus antarkota antarprovinsi (AKAP). “Nantinya kalau tidak mencukupi, akan ada penambahan. Bisa dengan menerjunkan bus cadangan atau bus pariwisata,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply