Abah Anton Ajak Coblos Calon Pemimpin yang Berkopyah Hitam

Abah Anton Ajak Coblos Calon Pemimpin yang berkopyah Hitam. (ist)
Abah Anton Ajak Coblos Calon Pemimpin yang berkopyah Hitam. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Lautan putih terhampar, dikenakan ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Blimbing saat berkumpul dalam pengajian yang digelar pada, Kamis (03/11/2024).

Acara istimewa yang dihadiri tokoh idola Abah Anton, calon Wali Kota Malang yang populer di kalangan masyarakat.

Nampak hadir RT, RW, dan Ketua Muslimat NU kota Malang Nyai Hj. Hasyim Muzadi.

Dalam pidatonya, Abah Anton mengungkapkan rencana peningkatan insentif bagi ketua RT dan RW jika terpilih.

“Insentif Pak RT dan RW dulu sudah naik dari Rp50 ribu menjadi Rp650 ribu. Sekarang, insentif itu akan dinaikkan lagi kalau Abah Anton jadi lagi [wali kota] entonono ae ya, mangkakno ayok coblos Abah Anton,” ujarnya disambut tepuk tangan jamaah.

Dalam kesempatan tersebut Abah Anton juga mengajak warga untuk tetap mengutamakan kebersamaan dan persatuan terutama dengan iming iming kubu sebelah seperti acara ziarah wali ber bus bus.

“Masio gak pilihan, Abah Anton yo ngejak ziarah wali. Saiki ayok poso disek, kuatir melanggar aturan. Engkok lek wes mari dadi, pesta,” kata Abah Anton, disambut tepuk tangan, menekankan pentingnya menahan diri dan disiplin selama proses kampanye demi menghormati aturan yang berlaku.

Pada kesempatan yang sama usai acara, Ketua Muslimat NU Blimbing Dewi menyebutkan bahwa potensi dukungan dari Muslimat NU di wilayah tersebut sangat tinggi.

“Insyaallah, 99 persen anggota Muslimat NU Blimbing akan mencoblos Abah Anton. Satu persen sisanya akan kami ajak agar bisa mendukung beliau sepenuhnya,” tutur Dewi.
Abah Anton juga menyoroti pentingnya sinergi antara ulama dan umara (pemerintah) dalam memajukan Kota Malang.

“Sinergi ulama dan umaro harus dilanjutkan agar keinginan masyarakat menjadikan Malang kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur dapat terwujud. Dengan pemimpin yang merakyat dan manfaat bagi semua, kesejahteraan kota bisa dicapai,” ujarnya.

Ia menutup pidatonya dengan menyebutkan dedikasi selama lima tahun menjabat tanpa menerima gaji.

“Gaji saya dikumpulkan untuk fakir miskin dan anak yatim. Ini amanah yang diminta oleh para kiai untuk dilanjutkan. Saya berharap, pemimpin yang datang adalah mereka yang benar-benar merakyat,” kata Abah Anton.

Acara bertambah heboh dengan antusiasme para emak berebut foto dengan kalender menanti giliran bisa foto dengan
Abah Anton sebelum pulang. Semangat pendukung Abah Anton menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kandidat yang menjanjikan kesejahteraan dan perhatian nyata pada rakyat. (**)