BATU (SurabayaPost.id) – Pemkot Batu lewat Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan akhirnya buka suara soal pembangunan 23 bedak Pasar Desa Wisata Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji.
Menurut Kasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, Antok, Minggu (2/12/2018), pembangunan tersebut memang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2015. “Proses pembangunannya baru 2017,” kata Antok yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan bedak tersebut.
Sayangnya Antok tak menjelaskan secara rinci, kenapa baru dibangun 2017. Padahal menggunakan anggaran DAK 2015.
Dia hanya menjelaskan bahwa pagu dari pembangunan itu sebesar Rp 1,5 miliar. Tapi yang terserap hanya Rp 1,35 miliar. “Itu sesuai hasil lelang,” katanya.
Menurut dia, anggaran sebanyak itu untuk membangun 30 unit bedak. Dijelaskan dia, bila bangunan tersebut sudah selesai.
Hanya saja, lanjut dia, belum diserahkan pada pedagang lewat pihak desa. Apa alasannya, Antok juga tak menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sidomulyo, Suharto mengakui bila masih belum diserahterimakan pada pihak desa. Sehingga belum ditempati, karena bedak-bedak tersebut juga belum ada pintu pengaman, rolling doornya.
“Memang ada sekitar 30 bedak yang belum dihuni para pedagang. Itu karena tidak ada rolling doornya. Pedagang merasa tak aman dan enggan bongkar pasang jualannya,” tandas Suharto.
Terpisah, Anggota BPD Sidomulyo, Hanafi merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Dia juga mengaku heran karena rolling door dari 30 unit bedak itu tak dianggarkan.
“Anggarannya miliaran. Tapi rolling doornya tak dianggarkan. Kenapa tidak satu paket,” tanyanya.
Karena itu dia berharap Pemkot Batu bisa segera menuntaskan masalah pembangunan 30 bedak yang dibangun di atas aset desa tersebut. Sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. “Sebab pengunjungnya sudah banyak tiap hari,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply