GRESIK (SurabayaPost.id)–Anggaran pembangunan gedung uji kir dan anggaran pembelian alat di Dinas Perhubungan Pemkab Gresik terkena refocusing akibat dampak dari wabah virus Corona (Covid-19). Sebelumnya telah disetujui anggaran sebesar Rp16 miliar untuk pembangunan fisik di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, sedangkan alatnya sebesar Rp4 miliar di APBD 2020.
“Kalau di anggarkan di PAK tidak memungkinkan, karena besaran anggaranya. Dan nanti di tahun anggaran 2021 baru akan dianggarkan total, itupun jika pandemi bisa berakhir. Kita sementara akan mendompleng di gedung milik Samsat provinsi di Jl Wahidi Sudiro Husodo jika diijinkan. Jika tidak memungkinkan terpaksa uji kir numpang di wilayah lain, kita hanya mengeluarkan surat pengantar. Misalkan bisa numpang diwilayah Lamongan, Mojokerto, Jombang atau di kabupaten lainya,” kata Hery Wahyu Riyanto, SH, MM Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkab Gresik, Rabu (26/8).
Dikatakan Hery, sebenarnya rencana pembangunan gedung uji kir milik Pemkab Gresik sudah dilakukan pelelangan. Tetapi terpaksa dibatalkan akibat dampak pandemi sehingga anggaranya kena refocusing sampai sekarang belum ada kepastian kapan pembangunan gedung tersebut bisa dilaksanakan.
“Sudah dilakukan pengurukan dan persiapan proses lelang, nah setelah disiapkan lelang ada Covid akhirnya dibatalkan karena kena refocusing,” ungkap pria berkumis tebal ini.
Saat ini yang akan ia lakukan dengan berbagai keterbatasan akibat pandemi covid, pihaknya menyiapkan koordinasi dengan wilayah lain untuk tetap bisa memenuhi target pendapatan ujir kir yang sebelum pandemi ditarget sebesar sebesar Rp2,5 miliar, dan akhirnya diturunkan kembali akibat pandemi menjadi Rp2,1 miliar. Misalkan dengan melakukan koordinasi dengan wilayah lain meski pendapatan pajak uji kir tidak bisa maksimal.
“Minimal kita akan memaksimalkan PAD dengan menumpang uji kir diwilayah lain, itu jka memang kita tidak bisa melaksanakan uji kir di gedung milik Pemprov. Karena jika melihat kondisi dan luas wilayah parkir gedung baru milik Pemprov tidak memungkinkan,” ujarnya.
Jika hanya surat pengantar untuk uji kir diwilayah lain, tegas Hery maka pendapatan PAD sudah bisa dipastikan turun. Karena perkiraan dia hanya menerima pendapatan sebesar 30 persen. Tetapi dia berjanji akan tetap memaksimalkan dengan berbagai upaya agar target PAD bisa tercapai.
“Meskipun berat akan tetap kita kejar untuk memaksimalkan atau minimal mempertahankan PAD uji kir. Sebab dimana-dimana bahkan dunia saat ini juga terdampak pandemi. Karena semua anggaran sekarang konsentrasi untuk memerangi Covid-19 agar segera berlalu,” pungkasnya.
Leave a Reply