MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mendorong, para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Malang serta para Muzaki, tetap semangat dalam menyalurkan Zakat Infaq Shodah (ZIS) kepada masyarakat yang membutuhkan.
Mengingat hal tersebut, sebagai salah satu bentuk kepedulian serta perintah agama. Suatu metode tolong menolong dan gotong royong. Meringankan beban sesama anak bangsa, yang perlu mendapatkan pertolongan.
Hal itu dikatakan Walikota Sutiaji dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso di Masjid Baiturrohim, Balai Kota Malang, Kamis (19/01/23).
“Yang pertama permohonan ma’af, Pak Wali berhalangan hadir karena ada keperluan secara bersamaan. Pak Wali berharap, para ASN tetap semangat dalam menyalurkan ZIS nya. Bisa disemangati dari para OPD nya masing masing,” tutur Sekda Erik Setyo Santoso saat membacakan sambutan Walikota Malang.
Tak lupa, pesan Walikota, melalui Sekda menyampaikan selamat hari jadi ke 22 tahun untuk Baznas Kota Malang. Sebagai institusi resmi yang mempunyai kewenangan dalam pengelolaan dana umat. Terus menjalin kerjasama dan sosialisasi edukasi, menumbuhkan kesadaran dalam penyaluran ZIS.
“Semoga semakin dipercaya umat dalam mengelola, dan penyaluran ZIS semakin meningkat. Semakin erat dalam menjalin kerjasama dan terus melakukan sosialisasi guna menumbuhkan kesadaran para Muzaki,” lanjutnya.
Dalam peringatan hari jadi Basnas ke 22 tersebut, juga dilaksanakan do’a bersama serta Khotmul Qur’an.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman menjelaskan, potensi penerimaan ZIS di Kota Malang sangat tinggi. Namun, belum bisa terealisasi seluruhnya. Bahkan, di tahun 2022, perolehan Baznas Kota Malang turun drastis. Penurunannya, bisa sampai sekitar 85 % dari pendapatan sebelumnya.
“Di tahun 2022, penurunan sangat drastis. Hanya sekitar Rp. 760 juta lebih. Padahal rata rata hisa sampai Rp. 3,5 miliar. Bahkan, pernah juga di angka Rp. 4,2 miliar. Karena itu, kami terus berupaya untuk melakukan sosialiasi dan kesadaran kepada para Muzaki,” terangnya.
Salah satu upaya yang dilakukan, lanjut Sulaiman, dengan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat. Memberikan laporan secara berkala, terkait pengelolaan dana umat. Tentunya dengan 3 aman, yakni syar’i, regulasi dan NKRI.
Langkah lain yang ditempuh, juga dengan pembentukan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) sampai di tingkat kelurahan. Diharapkan, dengan metode tersebut, masyarakat Muzaki semkin tergerak dan kesadaran terus tumbuh, untuk menyalurkan ZIS.
“Untuk penyaluran, di awal tahun ini sudah sekitar Rp.142 juta. Peruntukannya, mulai bedah rumah, bantuan ke pembangunan sekitar 17 Masjid, pembelian kaki palsu untuk disabilitas, oksigen dan lainya,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply