SURABAYA (SurabayaPost.id) –Terbuka lebar pintu ikhtiar membangun anak bangsa. Melahirkan generasi terbaik yang mampu menghadapi zaman yang makin berat. Baik lewat pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Tapi dalam diskusi di Surabaya mencuat gagasan lahirkan “pintu masuk” lewat makanan halal dan thoyyib.
” Gagasan ini menarik. Dan kita perlu meniru cara Sulaimaniyah Turky dimana lahirkan generasi terbaik dengan menjaga mereka dengan makanan yang halal dan thoyib,” tegas Yusron Aminulloh dalam dialog dan buka Bersama Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jatim – ICMI dan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah di Surabaya (19/3).
Hadir dalam dialog, Sesepuh ICMI Jatim, H Moch Farid, Ismail Nachu, Mohammad Yunus, Pitono Hartono, Sekretaris Umum ICMI Jatim. Juga tampak para ustadz, saudagar muslim.
“Turki tidak hanya teori, tapi praktik langsung. Maka, semua santrinya di Indonesia, jumlahnya ribuan di 80 an Cabang juga terjaga makan halal dan thoyib,” tegas Yusron yang juga CEO DeDurian Park.
Mereka tidak hanya halal tapi juga thoyib. Termasuk punya pusat peternakan, penyembelihan dan olahan makanan khas Turki.
“Kami menjaga makanan anak-anak santri Sulaimaniyah Turki, dari makanan halal dan thoyib. Inilah awal melahirkan generasi kuat, beriman, kuat, kokoh hadapi zaman,” tegas Abi Ali Dede, Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah
” Semua standart di 140 negara sebagai cabang kami. Dengan halal dan thoyib, anak mudah menghafal Al Quran, jernih pikirannya dan semangat sebagai profesional saat sudah lulus,” tambahnya.
Buka bersama tiga pilar, saudagar yang tergabung dalam ISMI, para cendekiawan yang tergabung ICMI dan para pendidik dari Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah, melahirkan ide dan gagasan sinergi kedepan.
” Ini pertemuan awal semoga lahir pertemuan lanjutan dalam sinergi berkelanjutan, ” tegas Yusron Aminulloh.
” ICMI akan mengkaji dan mencoba merumuskan gagasan malam ini untuk kerjasama berikutnya,” tegas Ir Pitono Nugroho, Sekum ICMI Jatim.
Dan Abi Ali Dede, Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jawa Timur, menyambut dengan senang hati kolaborasi dan sinergi. ***