Boneka Barbie Kembalikan Fungsi Penglihatan Mata ‘SAH’

GRESIK (SurabayaPost.id)—Fungsi penglihatan SAH, siswi SDN 236 Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jatim, mulai mendekati normal. SAH mengalami penurunan fungsi penglihatan sesuai hasil MRI RS PHC Surabaya dan diklaim buta dengan dalih dicolok ditusuk pentol bakso oleh sesama murid di lingkungan sekolah tersebut.

dr Titik Ernawati, Kepala Dinas Keluarga Berencana Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Pemkab Gresik, mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus sisi psikologis anak seusianya bisa memberikan effek pada kesehatan pada fisik anak.

“Kita ajak jalan-jalan ke PTC Surabaya ke Icon Mall Gresik. Kesukaanya Boneka Berbie kita belikan, biar psikologisnya naik. Karena rasa suka, senang itu berpengaruh terhadap kerja saraf. Kita melakukan pendampingan sejak 4 September. Mulai dari rumah, kita perhatikan psikologisnya. Dan anak ini juga suka mainan masak masakan. Kita ikuti saja biar pemulihan psikologisnya cepat,” kata dr Titik usai memberikan laporan perkembangan mata SAH ke Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Selasa (2/10/23).

Dokter Titik menguraikan, saat ini kondisi SAH secara psikologis sangat baik karena diperhatikan dengan baik. Memang butuh pendampingan khusus untuk mengembalikan kondisi psikologi anak. Setelah kondisinya stabil kelihatan berbicaranya lepas tanpa ada indikasi tertekan, KBPPPA membawa SAH ke RS Ibnu Sina.

“Diperiksa tadi pagi sekitar pukul 08.00 di RS Ibnu Sina. Saat diperiksa dipangku oleh ayahnya. Yang memeriksa dr Bambang Tuhariyanto. Hasilnya alhamdulillah menurut dr Bambang normal. Sebelumnya saat menulis atau membaca memilih warna gelap dan menggunakan mata kirinya. Sekarang alhamdulillah sudah tidak,” jelas dr Titik

Kemungkinan tambah dr Titik SAH juga punya adik kecil sehingga perhatiannya tidak seperti sebelumnya, dan ini juga berpengaruh terhadap psikologis anak.

“Kan punya adik kecil mungkin perhatianya ke dia berkurang. Kalau dilihat secara fisik kan normal semua. Tetapi karena anak-anak butuh pendekatan khusus untuk mengetahui psikologisnya,” urainya.

Memang kata Titik saat ada kabar yang mengkaitkan dirinya SAH nampak tidak nyaman. SAH juga tidak bisa menjelaskan tentang kejadian yang ramai dan viral itu. Tetapi SAH bisa cerita lancar dan konsisten jika disuruh cerita soal pemalakanya.

“Tapi kalau ditanya saol penusukan dia tidak bisa cerita. Mohon maaf yang diluar kewenangan kami tidak bisa menjawab,” pungkasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.