GRESIK (SurabayaPost.id)–Bupati Gresik Fandi Akhamd Yani secara resmi memecat para direksi Perumda PDAM Gresik mulai 31 Desember 2021. Pemberhentian tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor 821.2/708/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Siti Aminatus Zariyah, SE dari Jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Giri Tirta Kabupaten Gresik, juga Surat Keputusan Bupati Gresik Nomor: 821.2/709/HK/437.12/2021 tentang Pemberhentian Harisun Awali ST, MT dari Jabatan Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah Giri Tirta Kabupaten Gresik.
Surat Keputusan orang nomor satu Gresik ini, menyusul persoalan beberapa bulan lalu viral di media pemberitaan perintahkan Inspektorat Pemkab Gresik, untuk melakukan audit kejanggalan penggunaan anggaran penyertaan modal Perumda Tirta Giri senilai Rp.25 milyar dari tahun 2019-2020.
Dalam surat keputusan Bupati Gresik itu disebutkan laporan hasil audit tertentu terkait penyertaan modal pada PDAM Gresik nomor: X.700/158/437.72/2021 tanggal 22 Oktober 2021 oleh Inspektorat Pemkab Gresik, menyimpulkan adanya penyertaan pemanfaatan modal Pemkab Gresik kepada PDAM Giri Tirta Gresik pada tahun 2019 yang penggunaannya di luar peruntukannya.
Gus Yani panggilan Bupati Gresik, saat dikonfirmasi SutabayaPost.id membenarkan kabar tersebut. “Betul cak. Mulai tanggal 31 Desember kemarin. Yang pasti mengenai banyak hal. Karena memang manajemen PDAM butuh pembenahan total karena terkait dengan pelayanan masyarakat,” kata Gus Yani, Minggu (2/22).
Surat Keputusan orang nomor satu Gresik ini, menyusul persoalan beberapa bulan lalu viral di media pemberitaan perintahkan Inspektorat Pemkab Gresik, untuk melakukan audit kejanggalan penggunaan anggaran penyertaan modal Perumda Tirta Giri senilai Rp.25 milyar dari tahun 2019-2020.
Saat ini yang menjabat sebagai PLT Direktur PDAM dijabat oleh Gunawan yang saat ini menjabat sebagai Assisten II di Pemkab Gresik. “Sementara saya, Bu Wiwid dari perekonomian dan Pak Patris dari PDAM (Kepala Cabang PDAM kota) sendiri,” terangnya.
Dikatakan Gunawan, Senin besuk pihaknya bersama jajaran PDAM akan melakukan rapat koordinasi. “Senin besuk kita akan rapat koordinasi. Untuk selanjutnya kita menunggu agar secaptnya dilakukan tes agar PLT nya tidak lama-lama,” pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi direktur Teknik PDAM Harisun Awali mengklarifikasi terkait pemecatannya bersama dua direksi yang lain. “Saya jadi korban kebijakan Dirut yang melanggar plafon anggaran Rp25 miliar. Karena saya sebagai Dirtek tidak pernah diajak membahas anggaran yang ternyata digunakan tidak sesuai dengan plafon. Saya sudah menjelaskan ke auditor tetapi karena ini dianggap satu paket maka saya akhirnya jadi korban pemecatan juga,” terang Harisun melalui seluairnya. (uki)
Leave a Reply