Cegah Stunting, Pemkot Malang Libatkan ASN dalam Program BAAS

Walikota Malang H Sutiaji pada suatu giat beberapa waktu lalu
Walikota Malang H Sutiaji pada suatu giat beberapa waktu lalu

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Guna menindaklanjuti program nasional Bunda/Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), dalam rangka meningkatkan gizi pada anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana akan melibatkan para Aparatur Negeri Sipil (ASN).

Walikota Malang, H Sutiaji, mengatakan jika mengasuh itu berarti harus mengontrol. Dalam melakukan hal tersebut, menurutnya juga harus benar-benar mengawal pada pola pertumbuhan anak.

“Harus ngawal benar, bagaimana pertumbuhan anaknya. Karena kalau hanya mengandalkan Posyandu itu akan terbatas. Sehingga, ini saya akan minta datanya di masing-masing kelurahan untuk berapa jumlahnya dan tentu akan dibekali,” ujar Wali Kota Sutiaji dikutip dari Memontum, Rabu (29/03/2023).

Menurutnya, jika nanti pihaknya akan menggandeng Perguruan Tinggi (PT) dan lembaga sekitar. Apabila nantinya sudah terbangun data base, maka akan dibagi secara sektoral tiap wilayah.

“Insyaallah ini nanti, jadi anak asuh kami mungkin tidak hanya pejabat tapi semua ASN, dan kita akan gandeng dengan perguruan tinggi, serta lembaga di sekitar kita,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan jika nantinya para ASN di Pemkot Malang ini akan diberikan tanggung jawab asuh satu atau dua anak stunting. Dengan program tersebut, nantinya mereka (ASN) memiliki tanggung jawab untuk intervensi yang spesifik di bidang kesehatan.

“Misalnya untuk asupan gizi, nanti bisa dikonsultasikan kepada tenaga gizi atau tenaga nutrisionis yang ada di wilayah tersebut. Sehingga nanti diharapkan para ASN bisa mengintervensi resiko stunting dari tenaga kesehatan,” ujar Husnul.

Lebih lanjut, untuk kategori ASN yang akan menjadi orang tua asuh sendiri tentu diutamakan pejabat eselon terlebih dahulu. Terkait teknis program tersebut, juga masih terus dimatangkan. Menurutnya, dengan program kelanjutan seperti itu diharapkan angka stunting bisa menurun lebih signifikan.

“Target tahun ini kalau bisa memang mendekati zero, mungkin mendekati 5 persen. Pak Wali inginnya seperti itu,” tandasnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.