Debit Menurun, Wali Kota  Tinjau Sumber Air PDAM di Wendit

Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Sekda Wasto dan Dirut PDAM Kota Malang M Nor Muhlas saat meninjau sumber Wendit di Pakis, Kabupaten Malang
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Sekda Wasto dan Dirut PDAM Kota Malang M Nor Muhlas saat meninjau sumber Wendit di Pakis, Kabupaten Malang

MALANG  (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang Drs Sutiaji meninjau pompa Air dan sumber air Wendit di Jalan Raya Mangliawan Wendit Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (14/6/2019).

Peninjauan itu dilakukan karena ada keluhan pelanggan terkait air yang dialirkan PDAM. Keluhan  itu terkait debit air yang semakin menurun. Bahkan tak mengalir di jam-jam tertentu.

“Saya sendiri juga bertanya-tanya sebelumnya, kenapa mengalirnya kecil. Tapi setelah saya lihat langsung prosesnya, sekarang saya sudah tahu,” ujarnya.

Dalam kunjungan itu pihak PDAM Kota Malang menjelaskan bahwa sumber air Wendit menyuplai sebagian besar pelanggan. Bahkan mencapai 70 persen kebutuhan PDAM di Kota Malang.

“Pompa Wendit 1 masuk langsung ke pelayanan dan berakhirnya di tandon Betek. Pompa Wendit 2 kombinasi antara pelayanan dan mengisi tandon. Sedangkan Pompa Wendit 3  langsung mengisi tandon buring dan mojolangu.” Ujar Ari Mukti Direktur Teknik PDAM menjelaskan lebih rinci.

Hasil pemantauan yang dilakukan, saat ini sumber air yang ditampung untuk kemudian dialirkan ke pelanggan memang mengalami penurunan. Terjadi penurunan ambang batas air yang ditampung biasanya setinggi 2 meter lebih namun saat ini hanya tinggal 1 meter saja, sehingga membuat debit air yang mengalir ke rumah tangga berkurang.

Pemerintah Kota Malang  terus berinovasi dalam pemenuhan air baku PDAM untuk tetap mampu melayani kebutuhan masyarakat. Menurut Wali Kota Sutiaji, Pemkot berupaya agar air sungai bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku PDAM kedepan.

Menurut dia Feasibility Study (FS) sudah dilakukan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2019. Bahkan berlanjut dengan Detail Engineering Desain (DED) dalam APBD 2020. “Saya target, 2020 atau 2021 sudah terealisasi,” tegas Sutiaji. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.