Dewan Minta Kontraktor Segera Benahi Pasar Sayur

Anggota DPRD Kota Batu Katrina Dian Nefiningtyas

BATU (surabayapost.id) – Pasar Sayur yang dikeluhkan pedagang karena bocor dan banjir tidak membuat kalangan dewan kaget. Justru dewan minta agar kontraktor pelaksana pembangunan pasar tersebut segera memperbaiki pasar tersebut.

Permintaan itu disampaikan Anggota DPRD Kota Batu Katrina Dian Nefiningtyas, Kamis (9/4/2020). Makanya, politisi Partai Gerindra yang anggota Komisi C DPRD Batu ini mengungkapkan kenapa kalangan dewan tidak hadir saat peresmian dan serah terima pasar itu.

“Komisi C bukannya tidak menyetujui saat prosesi peresmian yang dilakukan Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan pihak dinas terkait kala itu. Meski tidak ada perwakilan dari dewan yang hadir mulai dari Komisi A maupun,B serta komisi C,” kata Katrin.

Terkait itu, lanjut Katrin karena pada saat Komisi C melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi pasar yang menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar tersebut. Menurutnya ada catatan pekerjaannya yang kurang baik.

“Kala itu komisi C memberikan catatan, meski bukan ahli teknis tapi saat itu diketahui drainase nya ada yang kurang baik.Namun catatan itu selalu dibantah oleh pihak yang mengerjakan,” ungkapnya.

Selanjutnya, terkait catatan yang dimaksud, menurutnya Komisi C menyarankan agar melakukan perbaikan. Tragisnya menurut Katrin yang mengerjakan selalu berdalih masih mau menunggu adanya hujan turun agar terlihat sejauh mana fungsi drainase tersebut.

“Praktis dengan adanya hujan yang kemarin meski tidak begitu deras, atapnya jebol dan bocor. Sehingga terjadi banjir,” tandasnya.

Oleh karena itu, ia kuatir berikutnya ada pekerjaan lainnya yang mengalami kasus serupa. “Yakni ditengarai bahan – bahannya tidak bagus dan kurang berkualitas,” terangnya.

Karena, terang dia meski dari pihak rekanan atau kontraktornya punya jedah waktu dalam perawatan selama 6 bulan. Setidaknya menurut Katrin pada saat serah terima kala itu Senin, (17 /2/2020) bangunan tersebut sudah rampung 90 persen.

Dengan kejadian ini, Katrin berpesan kepada rekan – rekan media dan pedagang serta masyarakat untuk ikut mengkritisi. “Itu jika ada yang janggal dalam pembangunannya itu.Karena bangunan itu berdiri sumber anggarannya dari masyarakat Kota Batu,” tegasnya.

Untuk itu, tegas dia,pasar tersebut jadi layak huni dan nyaman, sekaligus karena modal pembangunannya juga modal dari uang APBD Kota Batu. Seharusnya pasar itu jadi kebanggaan bersama.

Dia berharap antara eksekutif dan legislatif yang sudah bersinergi dengan baik harus menghargai legislatif. “Catatan yang diberikan pada jadi atensi perbaikan,” ujarnya.

Karena ujar dia, catatan Komisi C pada saat itu diabaikan. Makanya anggota DPRD Batu tak hadir saat peresmian.

Mestinya kata dia, mereka paham hal tersebut. Karena pada saat peresmian serah terima Komisi C menilai pembangunannya kurang pantas.

“Dan eksekutif dengan dinyatakan rampungnya pasar itu.Dinas terkait harus melakukan pembinaan dan jangan terkesan ada pembiaran terhadap para pedagang,” pesanya.

Kemudian pesan dia, agar selalu koordinasi dengan para pedagang dan petani. Menurut dia bagaimana caranya mencarikan terobosan agar pasar tersebut banyak pengunjung dan jualannya laku.

“Dengan begitu pedagang jadi betah. Sehingga keberadaan Pasar Sayur yang menelan anggaran miliaran rupiah itu benar – benar bermanfaat. Baik itu bagi pedagang maupun pengunjung dan masyarakat. Artinya jangan sampai pasarnya terlihat megah, tapi pengunjungnya nihil,” sindir Katrin. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.