BATU (SurabayaPost.id) – Sekitar 23 stan di area Pasar Desa Wisata Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji , Kota Batu, Jatim menyimpan misteri. Pasalnya, bedak yang dibangun 2015 lalu itu hingga kini belum diserahkan.
Praktis, puluhan bedak itu terkesan mangkrak. Padahal sesuai papan yang terpasang di depan stand-stand tersebut sudah selesai sejak tiga tahun lalu.
Namun, menurut aparat desa setempat sampai saat ini belum diserahkan oleh pihak dinas terkait di Pemkot Batu. Hal itu diakui petugas Rest Area, Dul Slamet, Kepada SurabayaPost.id, Sabtu (1/12/2018).
Menurut Dul Slamet, bedak – bedak tersebut rampung sekitar tahun 2015 silam. Jumlahnya sebanyak 22 stan dan satu satan lagi untuk kantor.
“Ya, warga setempat termasuk saya sangat berharap segera diserahterimakan agar bisa dijadikan tempat untuk beraktivitas. Para pedagang bisa berjualan,” jelas dis.
Dijelaskan dia bila rencana awalnya setiap stan tersebut diberi rolling door. “Namun setelah jadi, sejak tahun 2015 silam sampai sekarang belum juga diserahterimakan. Dan roling doornya tidak ada,” kata Dul Slamet .
Dul Slamet mengaku mengetahui proyek tersebut dari papan nama yang sudah mengelupas. Sesuai isi papan nama itu, menyebutkan jika stan-stan itu dibangun atas kerjasama Kementerian Perdagangan dengan Pemkot Batu lewat Dana Alokasi Kusus (DAK) bidang sarana perdagangan tahun 2015.
Hal senada juga diungkapkan sumber SurabayaPost.id yang takan disebutkan identitasnya. Dia mengatakan bila bangunan tersebut sudah rampung sejak tahun 2015 silam. “Sumber dananya dari APBD Kota Batu Rp 1,6 miliar sebagai pendamping dan yang lainnya dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Menurut dia secara fisik pembangunan fisik itu sudah selesai. Tapi belum dipakai oleh pedagang. Sehingga, tiap bedak yang berukuran 3×4 itu terlihat mangkrak.
Dia menilai perencanaan pembangunan bedak itu tidak matang. Sehingga, bedak yang diharapkan bisa menampung buah, souvenir, makanan dan minuman dan lainnya tak berfungsi sesuai harapan. (Gus)
Leave a Reply