MALANG (SurabayaPost.id) – Sektor ekonomi kreatif sedang diperhatikan betul oleh Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang). Sebab, sektor ini memiliki dampak yang yang bagus bagi perkembangan ekonomi daerah. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang menggelar kegiatan Taman Zona Kreatif (Tazokraf) 2019.
“Kegiatan Tazokraf 2019 ini banyak melibatkan para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai subsektor, mulai dari kuliner, fesyen, seni, dan teknologi” ujar Sekretaris Disbudpar Kota Malang, Dahlia Lusi Ratnasari usai meresmikan acara Tazokraf 2019 di Taman Singha Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/3/2019).
Lusi (sapaannya) menjelaskan kegiatan ini juga perwujudan dari amanah Pak Wali yang ingin mengadakan co-working space di lima kecamatan di Kota Malang. “Jadi ini memang amanah Pak Wali untuk membentuk five co-working space di setiap kecamatan. Kebetulan yang pertama memang di Kecamatan Lowokwaru,” jelasnya lebih lanjut.
Five co-working space merupakan tempat zona kreatif bagi pelaku kreatif start up pemula untuk membangun jejaring dan kolaborasi. Tempat zona kreatif ini akan ada di setiap kecamatan di Kota Malang.
“Nantinya di kecamatan-kecamatan lain juga akan dibentuk. Harapannya nanti 2020 sudah terbentuk semua,” jelasnya.
Perempuan berhijab ini juga mengatakan setelah terbentuknya co-working space ini, Kota Malang bisa menjadi Kota Kreatif Dunia yang bisa dijadikan barometer bagi para pelaku kreatif lainnya.
“Selain sebagai Kota Kreatif (start up) di Indonesia, juga nanti merambah ke kancah dunia yang bisa menyedot banyak pelaku kreatif dan wisatawan tentunya,” terangnya.
Sementara Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Malang, Heri Sunarko mengatakan tahun ini ada 8 subsektor yang ikut memeriahkan acara Tazokraf 2019. Delapan subsektor tersebut terdiri atas kuliner, fesyen, musik, fotografi, seni peran atau teater, seni rupa, kriya, dan aplikasi-game.
Pria yang akrab disapa Heri ini meminta kepada camat setempat untuk mendukung para pelaku ekonomi kreatif dalam berkarya. “Selain dukungan camat dan Disbudpar, juga akan dibawahi oleh tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, dan Dinas Koperasi,” tandasnya.
Terpisah, Camat Lowokwaru, H. Imam Badar saat dikonfirmasi menyatakan sangat mendukung langkah yang dilakukan Disbudpar. Sebab menurut Camat yang akrab disapa Abi itu, kegiatan ini sangat baik dan diharapkan para pelaku usaha seperti UMKM.
“Saya selaku pemangku wilayah sangat mendukung,” tutur Abi saat dikonfirmasi bersama Lurah Merjosari, Abdullah.
Untuk itu, Abi pun berharap agar kegiatan yang bersifat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat ini terus digalakkan. Ia pun mengaku bangga saat meninjau beberapa stand UMKM, seperti stand UMKM yang menghasilkan produk sandal, dll. (lil)
Leave a Reply