MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Disc Jockey (DJ) Kheyla dan vokalis Kerispatih, Fandy, hipnotis ratusan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke 4 Universitas Insan Budi Utomo (IBU) Malang dalam sebuah acara bertajuk Konser Heppiee dan Festival Budaya Nusantara pada Rabu (15/05/2024) malam.
Acara yang digelar di Kampus C Universitas IBU jalan Citandui 46 berubah gegap gempita pada Rabu malam, saat DJ Kheyla dan Fandy Kerispatih tampil dipanggung, tak ayal ratusan mahasiswa PMM serta seluruh civitas akademika IBU turut dalam alunan lagu yang dinyanyikan vokalis Fandy.
Sebelumnya, para mahasiswa juga terhanyut pada detakan DJ Kheyla yang membuat ratusan mahasiswa dengan busana Budaya Nusantara tampak bersemangat. Mereka hanyut dalam setiap hentakan DJ cantik tersebut.
Kemeriahan acara ini ditanggapi Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi. Festival Budaya Nusantara dan konser musik itu digelar agar mahasiswa program PPM tertarik untuk mempelajari keragaman budaya di Indonesia.
Sebab di Festival Budaya Nusantara ini, ratusan mahasiswa PPM menunjukan khas budaya asalnya. Baju adat, tarian, hingga musik dipertunjukkan di acara tersebut.
Sebagaimana diketahui, Universitas IBU Malang pada tahun 2024 ini, menduduki peringkat 3 nasional dan peringkat 1 Jatim dalam mengimplementasikan program PMM terbanyak., Universitas IBU menerima 475 mahasiswa program PMM.
“Mudah mudahan tahun depan kuotanya bisa naik. Karena banyak sekali mahasiswa dari Aceh sampai Papua yang berminat sekali untuk belajar di Universitas IBU,” tutur Rektor Universitas IBU yang akrab disapa Sam Rektor tersebut.
Sebagai pengembangan Kompetensi, pihaknya menggelar Festival Budaya Nusantara yang cukup penting bagi mahasiswa. Sebab lewat kegiatan ini, mahasiswa bisa menyelami keragaman budaya nusantara.
“Ini sebagai kegiatan wajib karena mahasiswa juga harus mengetahui dan menghayati betapa budaya di Indonesia ini sangat beragam,” tuturnya.
Dia memandang bahwa selain diajarkan kemampuan akademik, mahasiswa juga harus diajarkan tentang rasa kepedulian atas keragaman di Indonesia.
“Tentu kami gelar festival budaya ini supaya mereka bisa merasakan bahwa mahasiswa selain menguasai aspek logika dan etika, tapi juga diasah kemampuan rasanya,” katanya.
Menurutnya, penguatan kurikulum pembelajaran menjadi hal utama di kampus IBU. Salah satunya mendorong mahasiswa menjadi SDM unggul dan mampu menguasai, menghayati dan mengamalkan kebudiutamaan.
“Dengan Festival Budaya Nusantara dan konser Heppiee, kami berharap agar para mahasiswa memahami tentang 5 pilar kebudiutamaan,” pungkas Sam Rektor. (Lil)