Gelar Festival Budaya, Dinas Pendidikan Gandeng Desa Beji

Kades Beji, Edwin Yogasprata memukul gong sebagai pertanda dimulainya festival seni tradisional

BATU (Surabayapost.id) – Dinas Pendidikan Kota Batu menggandeng Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Mereka menggelar festival budaya seni tradisional yang dilaksanakan di Gor Desa Beji, mulai Sabtu (13/7/2019) sampai Minggu (14/7/2019).

Festival  tersebut berlangsung  sangat meriah. Sebanyak 18 desa dan kelurahan ikut serta dalam festival yang digelar selama dua hari itu.

Menurut Pj Kepala Desa (Kades) Beji, Edwin Yogasprata, festival  itu digelar agar seni tradisional tidak tergerus zaman yang serba modern ini. Sehingga tetap lestari.

“Alhamdulillah dari 24 desa dan kelurahan se – Kota Batu ada 18 desa dan kelurahan yang turut andil. Mereka mengirimkan peserta dari berbagai budaya tradisional,” kata Edwin.

Untuk itu, Edwin mengaku dari Desa Beji sendiri menampilkan seni panen projo, tarian Beji yang menceritakan sejarah.

“Panen projo, tarian beji itu menceritakan sejarah wetengan olahraga prajurit tumapel pada masanya.Termasuk lempar lembing, lompat jauh lompat harimau dan  angkat beban serta pencak keterampilan tombak,” tandasnya.

Edwin sangat berharap tradisi budaya tersebut tetap terwariskan. Menurutnya meski sudah masuk diera modern tradisi yang ada harus  tetap terjaga dan lestari.

“Itu mengingat sejarah nama Beji sebagai cikal bakal atau leluhur masyarakat Desa Beji. Berdasarkan sejarah, Mbah Ibut atau nama terkenalnya Raden Sastro Kardiman mengembara sampai tiba di sebuah tempat. Lantas Menemukan Beji, yaitu alat pengasah atau penajam pusaka yang akhirnya tempat itu diberi nama Beji,” paparnya.

Sejak satu itu  Raden Sastro Kardiman menetap di desa Beji. Dia membuka lahan untuk bercocok tanam yang sangat luas.

“Yang saat ini dikenal dengan sawahan wilayah RW 05. Sampai pada akhirnya Raden Sastro Kardiman yang dikenal dengan Mbah Ibut dimakamkan di padepokan, l tempat menuntut ilmu berkumpulnya anak buahnya atau pengikutnya,” urai Edwin, sembari mengaku masih banyak sejarah yang lainnya. (gus).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.