BATU (surabayapost.id) – Camat Junrejo gelar rapat kerja (Raker) bersama dinas terkait dan beberapa dewan serta para Kades se Kecamatan Junrejo. Raker tersebut digelar di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Sabtu (15/3/2020) malam.
Raker itu membahas pembangunan SMP 7 dan peningkatan status Koramil Junrejo. Yang menarik rencana pembangunan SMP 7 jadi rebutan dari tiga Kepala Desa diwilayah Kecamatan Junrejo.
Menurut Camat Junrejo Arief Ardyasana pertemuan guyub rukun tersebut ada materi yang fokus jadi kesepakatan bersama. “Dengan seluruh stakeholder dan beberapa dewan serta Kepala Desa dan BPD, Dinas Pendidikan dan para tokoh se Kecamatan Junrejo, menyepakati bersama untuk segera membangun sekolah SMP 7 di Kecamatan Junrejo,” kata Arief.
Terkait sekolahan tersebut, menurut Arief memang menjadi kebutuhan, dan ada tiga lokasi sesuai studi kelayakan dan seperti apa yang dikehendaki oleh beberapa Kepala Desa agar dibangun di wilayahnya.
“Di Desa Dadaprejo dan Pendem serta Desa Tlekung. Dari tiga lokasi yang ditawarkan oleh beberapa Kades tersebut, mengerucut menjadi dua desa. Desa Pendem dan di Desa Tlekung,” ungkapnya.
Terkait itu, ungkap dia, menurutnya untuk penentuan lokasi,Arief mengaku masih akan mengundang lagi kepada stakeholder yang memahami. Salah satunya persyaratan sekolah itu menurutnya dengan para guru dan yang lainnya.
“Pada tahun 2020 ini khusus untuk pembangunan sekolah SMP 7 untuk detail perencanaannya sudah disiapkan dalam proses PAK oleh dinas terkait, Kepala Dinas Pendidikan.Pada tahun 2021 mendatang sesuai dengan kesepakatan dan didukung oleh anggota dewan insyaa Allah bisa terealisasi,” harapnya.
Lantas terkait peningkatan status pos koramil jadi kantor koramil definitif. Arief mengaku kewenangannya terbatas. Menurutnya hanya sebatas mengusulkan sesuai dengan keputusannya ada di TNI.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih mengatakan, berdasarkan studi kelayakan yang sudah dikeluarkan oleh Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BAPELTBANDA) menyampaikan memang di wilayah Kecamatan Junrejo yang layak dibangun untuk sekolah SMP.
“Adapun lokasinya sudah ditetapkan ada tiga alternatif, itu Desa Dadaprejo,Tlekung sama Desa Pendem.Nah itu sudah saya sampaikan ke Bu Walikota Batu, intinya dikembalikan kepada Camat setempat agar melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait,” papar Eny.
Selanjutnya menurut Eny, kalau sebelum Perubahan Anggaran Keuangan ( PAK) ini sudah fik terkait dengan tanahnya selesai. Eny berjanji di PAK nanti akan mengajukan Detail Engineering Design (DED). Karena menurut dia DED itu baru boleh dilakukan kalau lokasi tanahnya sudah benar – benar menjadi milik Pemkot Batu.
“Kalau belum jelas status tanahnya kita gak bisa, dan tidak diperbolehkan untuk mengalokasikan DED.Kalau DED sudah dinyatakan selesai di tahun ini, ya tahun 2021 mendatang Insyaa Allah dibangun,”ujarnya.
Kemudian ujar dia, terkait lusannya tanah yang akan dibangun sekolah SMP nantinya, luas idealnya paling tidak diatas 6000 sampai 7000 meter persegi. “Karena kita kan juga menghitung harus ada ruangan perpustakaan, ruangan laboratorium ruang kerja, ruang Kepala Sekolah serta ruang guru dan ruang publik untuk anak – anak bermain dan sebagainya,” urainya.
Selanjutnya anggota DPRD Batu politisi PKB dari Dapil Kecamatan Junrejo, Sudiono mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada tim akademik. “Itu supaya hasilnya maksimal dan tidak ada tekanan dari manapun dan bisa dirasakan masyarakat. Khususnya pada anak – anak didik kita,” harapnya.
Disinggung terkait ada tiga alternatif lokasi untuk pembangunan sekolah SMP ..? ” Terus terang berdasarkan hasil hearing kemarin, kami mendapat masukan dari teman-teman Desa Pendem , karena permohonannya diajukan sejak tahun 2014 silam, maka kalau di Desa Pendem, juga akan lebih bagus,” tegasnya. (Gus)
Leave a Reply