GRESIK (SurabayaPost.id)–Hajatan Hari Pers Nasional dan HUT Gresik bertajuk Festival Tumpeng Nasi Krawu yang dihelat di Atrium Gress Mall Gresik membuktikan Pers sebagai pilar ke empat demokrasi. Acara besutan Komunitas Wartawan Gresik (KWG) itu pecah ambyar karena dihadiri ribuan warga untuk melihat helatan tumpeng nasi karu yang telah dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Helatan akbar itu dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan para wartawan KWG. Menantu KH Agus Ali Masyhuri pimipinan Ponpes Tulangan Sidoarjo Jawa Timur ini nampak menikmati dan decak kagum dengan hadirnya ribuan warga Gresik untuk melihat tumpeng nasi krawu.
“Ini adalah gelaran menarik yang pernah saya lihat. Makanya ketika acara baru akan dimulai jam 2 siang saya minta untuk ajukan. Karena kasihan ribuan warga sudah hadir sejak pagi belum dimulai hanya karena menunggu saya,” ucap pria yang akrab dipanggil Gus Yani ini saat membuka acara, Sabtu (11/3/23).
Gus Yani tidak biasanya menunggu acara hingga berjam jam jika menurutnya tidak menarik dan tidak bermanfaat bagi masyarakatnya. Tetapi Bupati yang runtut menyampaikan disetiap sambutanya ini betah bersama para wartawan hingga acara teater persembahan dari KWG tuntas.
“KWG mampu mewujudkan bahwa Pers adalah pilar ke empat demokrasi. KWG tidak hanya pandai mengkritik. Tetapi juga mampu memutar roda demokrasi dengan membuktikan ikut andil membangun dan melestarikan budaya Gresik yang semuanya harus ikut menjaganya,” tandasnya.
Gus Yani juga menyempatkan talk show dengan tim kreatif KWG membahas tentang warisan budaya dan warisan cagar budaya di Gresik. Dalam talk show itu juga menyinggung soal pidato tokoh muda kelahiran Kebomas Gresik 37 silam itu yang dangat filosif dan menginspirasi host talk show tersebut.
Ini isi pidato Bupati Gresik di Uoacara HUT Pemkab Gresik pada (9/3/23)
SEMUA PROGRAM PEMBANGUNAN YG TELAH KITA LAKSANAKAN DAN KEMAJUAN YG INGIN KITA CAPAI JGN SAMPAI MENGHILANGKAN JATIDIRI KABUPATEN GRESIK ITU SENDIRI.
GRESIK BOLEH JADI KOTA INDUSTRI TETAPI IA HARUS TETAP MENJADI KOTA SANTRI.
GRESIK BOLEH MENJADI DAERAH TUJUAN INVESTASI, TETAPI GRESIK TETAP MEMILIKI JIWA RELIGI YG TINGGI.
GRESIK BOLEH MAJU DLM PERADABAN TETAPI WARGANYA HRS TETAP BERAKHLAQUL KARIMAH.
Gus Yani sedikit menyampaikan bahwa pidato itu ia sendiri yang mengkonsep. “Itu saya sendiri yang mengkonsep. Karena jangan sampai dengan gegap gempitanya insudtri di Gresik konsep gresik religi yang sudah menjadi pedoman nenek moyang kita tercabik cabik,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua KWG Miftahul Arif memyampaikan, avara yang digelarnoleh anggotanya untuk mengaplikasikan UU Pers. Yakni Pers sebagai pilar ke empat demokrasi. Wujudnya kata dia bisa lihat saat gelaran HPN dan HUT Gresik di Grass Mall antara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berbincang dan bersma-sama membangun Gresik seperti seorang teman.
“Peran wartawan bukan hanya menulis tetapi bagaimana seorang wartawan bisa memutar roda demokrasi dengan wujud ikut andil membangun bersama untuk kepentingan masyarakat. Hampir sama dengan tanggungjawab pejabat eksekutif maupun dengan legislatif,” terangnya.
Wartawan kata Arif, bukan sekedar menulis dan mengkritik saja. Tetapi turun langsung membarikan andil adalah hal yang mesti dilakukan. Tentu, katanya berguna dan manfaat untuk masyarakat.
“Ini adalah tanggungjawab terhadap bangsa dan negara harus kita lakukan secara perofesional. Dan kita meskipun hanya wartawan di daerah dalam rangka HPN kita tunjukkan bahwa wartawan bisa membuktikan bukan hanya bisa mengkritik. Tetapi juga ikut membangun,” pungkasnya.
Leave a Reply