Instruksi Wali Kota Dewanti, Seluruh PKL Alun-alun Dirapid Test Antigen

Para PKL Alun-alun Kota Batu saat menjalani rapid test antigen

 BATU (SurabayaPost.id) – Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru, kawasan Alun-alun Kota Batu dinilai rawan menjadi pusat penularan Covid-19. Untuk itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menginstruksikan Diskumdag Kota Batu  agar melakukan pemantauan dan deteksi dini penularan Covid-19.  

Instruksi dari orang nomor satu dilingkungan Pemkot Batu tersebut, di benarkan Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono. Menurut dia, Diskoumdag menggandeng Dinkes Kota Batu melaksanakan rapidtest kepada para PKL di Pasar Panggung, Alun – Alun Kota Batu, Sabtu (27/12/2020).

“Kami minta seluruh PKL Alun- Alun Kota Batu untuk patuh menghadiri pelaksanaan rapid test. Sekitar sejumlah 480 PKL yang tergabung dalam delapan paguyuban PKL diseputaran Alun – Alun,” katanya.

Meski begitu, mantan Kepala Dinsos Kota Batu ini mengaku dalam pelaksanaan rapidtest tersebut, menurutnya bukan karena menghadapi libur panjang.Tapi lebih dari itu, kata dia, bagaimana upaya mengantisipasi penularan agar tak menyebarluas. “Maka, perlu pemantauan untuk mendeteksi dini agar bisa cepat ditangani,” ungkapnya.

Jadi, ungkap dia, bukan hanya ketika libur panjang ini saja.Tapi, menurut dia,harus ada antisipasi. ” Jadi para pedagang harus menyadari saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.Pedagang dan pembeli harus mematuhi protokol kesehatan di masa adaptasi ini,” tegasnya.

Apalagi , tegas dia, bagi para pedagang yang berjualan makanan, menurutnya diharuskan untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.Kendati demikian, Eko mengaku akan memberikan kemudahan sarana berupa wastafel di sekitar Alun- Alun.

“Tujuannya agar pembeli maupun pengunjung bisa lebih mudah saat hendak mensterilkan tangan.Tapi kadang mereka lupa melaksanakan protokol kesehatan ketat. Terutama penjual makanan dituntut harus menjaga higienitas sajian makanan,” paparnya.

Selanjutnya, papar dia, terkait dengan teknis penanganan reaktif positif rapid test, menurutnya  tengah menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis.

 “Kajian dari dokter dan arahannya untuk yang reaktif positif  seperti apa. Langsung tanyakan ke pihak medis. Positif rapid tes kan belum tentu positif Covid-19,” terangnya.

Sedangkan terkair pelaksanaannya rapid test kepada PKL, Eko menyarankan agar dikoordinir dengan Puskesmas Sisir. Alsannya karena lokasi pelaksanaannya berada di wilayah Kelurahan Sisir, Kota Batu.

Terpisah Ketua Satgas Covid-19 Puskesmas Sisir, dr Antonia Junia mengaku pelaksanaan rapidtest berjalan sekitar 5 jam.Itu, menurut dia, dimulai sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 14.00, Wib.

“Ada sejumlah 10 nakes yang dilibatkan. Para tenaga kesehatan.Itu berasal dari  Puskesmas Sisir, Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Junrejo, Puskesmas Batu dan Dinkes Kota Batu.Kemudian ada satu ahli teknologi laboratorium medis ( ATLM) untuk membaca hasil rapid test,” tuturnya.

Itu, semua tutur dia, untuk menjamin agar wisata Kota Batu tetap aman dan nyaman.

Selain itu, lanjut dia, rapidtest yang ditargetkan untuk sejumlah 400 pedagang,tapi menurut dia, hanya diikuti sejumlah 225 orang pedagang.

“Hasilnya sejumlah 20 orang dinyatakan reaktif positif rapid test.Dan mereka yang dinyatakan reaktif positif diharuskan isolasi mandiri selama 14 hari,” jelasnya.

Lantas, jelas dia,jika mengalami keluhan selama isolasi mandiri,Antonia menyarankan agar memperiksakan diri ke puskesmas terdekat.

“Kami juga mendata identitas para PKL untuk memudahkan tracing jika diperlukan,” pungkasnya. (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.