MALANG (SurabayaPost.id) – JNE&Yuk Bisnis melaunching ADASAPA (Akademi Dagang Saat Pandemi) Covid-19. Sebab, Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada perekonomian Indonesia secara tidak langsung berdampak terhadap naiknya angka pengangguran sehingga jumlah pengangguran terus meningkat.
Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto, mengakui kondisi tersebut. Menurut dia, hingga September 2020 saja, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat ada sekitar 3,7 juta orang pengangguran bertambah di Indonesia.
Dalam merespon hal ini, JNE berkolaborasi dengan Yukbisnis mengadakan sebuah program untuk membantu para korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Harapannya agar mendapatkan penghasilan tambahan.
Program kolaborasi ini bernama Akademi Dagang Saat Pandemi (ADASAPA), kata dia, sebuah program pelatihan dan mentoring online selama 2 bulan tentang bagaimana cara berjualan. ADASAPA resmi dibuka oleh Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto pada (4/11/2020) sore, bertepatan dengan acara Kodpar Akbar Yukbisnis 2020 di Hotel Griya Persada Bandungan Semarang.
Dalam sambutannya M. Feriadi Soeprapto mengatakan, salut terhadap semangat para peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari Kota Aceh dan Kota Kendari turut hadir dalam Kopdar yang diselenggarakan rutin setiap tahun ini.”Saya turut bangga melihat semangat para anak muda yang berkumpul hari ini untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat demi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa” ungkap Feriadi.
Program ADASAPA terbuka untuk siapa pun, terutama para korban PHK, Ibu Rumah Tangga, maupun mahasiswa yang mau berkomitmen mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dan mempraktekkan ilmunya untuk berjualan. Nantinya, setiap peserta akan dibimbing, mulai dari cara menetapkan mindset, hingga hal-hal teknis, seperti cara membuat target dan rencana, menentukkan pasar, mengumpulkan trafik secara organik dan berbayar (iklan), hingga menjadi Customer Service yang handal.
Kolaborasi serta berbagi adalah salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan. “Bagi JNE, dukungan terhadap ekosistem harus terus dijalankan. Apalagi di tengah pandemic COVID-19 yang berdampak luas. Sebagai salah satu yang mendapat dukungan dari pemerintah untuk terus beroperasi, maka ini menjadi momentum JNE untuk membantu, bukan hanya di bidang sosial, tapi juga pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya”, tutur Feriadi.
Sejumlah mentor berpengalaman di bidangnya turut serta menjadi pembimbing program ini antara lain, Jaya Setiabudi (Founder Yukbisnis), M. Salman Alfarisi (CEO Yukbisnis), Riko Sasongko (Owner Java Honey), Gazan Azka Ghafara (Owner Zanana Chips), dan mentor-mentor lain yang memiliki beragam pengalaman untuk membentuk sebuah ekosistem bisnis yang mandiri.
Setelah program berakhir, setiap peserta akan memiliki akses untuk bisa mempromosikan dan menjual produk-produk yang ada di Gudang Yubi, yaitu sebuah jasa pergudangan milik JNE dan Yukbisnis khusus untuk menyimpan hasil produk-produk UKM asli buatan Indonesia.
Jaya Setiabudi, Founder Yukbisnis menyampaikan bahwa dengan adanya program ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. “Yukbi berharap program ini menjadi solusi penghasilan tambahan, serta menciptakan trafik mandiri berbasis kerakyatan untuk produk-produk dalam negeri dan akan membawa kebermanfaatan bagi para peserta” ujarnya.
Pendaftaran ADASAPA dibuka sejak tanggal 4 hingga 18 November 2020 melalui laman adasapa.yukbisnis.com. Pelatihan dan mentoringnya sendiri akan dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2020 hingga pertengahan Januari 2021. Jika Anda seorang business owner yang tertarik menjadi mitra Gudang Yubi, Anda juga bisa mengunjungi gudang.yukbisnis.com. (lil)
Leave a Reply