JOMBANG–Para pengelola Destinasi wisata Jombang berkumpul dan berdialog menyamakan persepsi. Mereka menyambut positif langkah pemerintah menyiapkan konsep New Normal.
” Lampu hijau dari Gubernur Jawa Timur harus kita sambut. Maka destinasi wisata udi Jombang khususnya harus siap buku dimasa transisi new normal ini,” tegas Ismail Fahmi, owner Bale Tani Jombang saat dialog dengan 22 pengelola wisata se Kabupaten Jombang, di DeDurian Park, Rabu (10/6).
“Tapi syarat utama harus siap dengan ragam aturan protokol kesehatan. Maka monggo destinasi wisata yang siap ajukan assesment ke Dinas Pariwisata Jombang agar bersama Dinas Kesehatan kunjungi Destinasi Wisata untuk dichek kesiapannya fasilitas protokol kesehatan,” tambah Memet panggilan akrab Ismail Fahmi.
Hadir dalam pertemuan hangat dan penuh kekeluargaan ini. owner Kansa Ony Imam Mahdi, Ismail Fahmi, Bale Tani, R. Pras Banyumili, Yusron Aminulloh, DeDurian Park, Jalaludin, Wonosalam City Park, owner dan pengelola Banyubiru, Sigolo Golo, Plandaan, Cukir, Tambakberas dan 18 pengusaha wisata lain.
Hadir juga PLH Kepala Dinas Dinas Pariwisata Jombang, Hari Purnomo, Toni Kabid Promosi, Darmanto, Kabid Destinasi Wisata.
Yusron Aminulloh, Founder Dedurian Park juga berpendapat yang sama.
” Rata-rata tempat wisata kan luas, sementara pengunjung tidak akan mungkin berdesak-desakan. Jadi kalau taat protokol kesehatan, insya Allah aman, ” tegasnya.
” DeDurian Park sebagai pendatang baru di Jombang, siap mengamini senior-senior pengelola wisata di Jombang. Karena kekompakan itulah yang akan memajukan Jombang, ” tambah Yusron.
Sementara itu Ony Imam Mahdi, owner KANSA Wonosalam mengaku lega dengan kesepahaman dan dialog sore ini.
” Jadi saat kami buka ada temannya. Ada kebersamaan. Karena tanpa itu, destinasi wisata tidak akan maju. Kami berterima kasih kepada Dinas Pariwisata Jombang yang mewadahi dalam forum ini hingga terbentuknya asosiasi,” tegasnya.
Diawal pertemuan PLH Kepala Dinas Dinas Pariwisata (Disporapar) Jombang, Hari Purnomo mengaku senang dan bangga bisa bertemu para pemilik destinasi wisata se Kabupaten Jombang.
” ini langkah positif, dialog seperti ini harus sering dilakukan agar tejadi komunikasi yang baik antara pemerintah dan pengelola wisata, ” tegas Hari.
Hari menyebut bahwa protap New Normal sedang digodok Kementrian Pariwiwata secara umum dan Pemkab Jombang secara khusus.
” Pedoman kami tetap mengikuti edaran Bupati Jombang Maret lalu bahwa sementara menutup fasilitas umum yang penuh keramaian, termasuk wisata sambil menunggu edaran baru. Namun gagasan masa transisi new normal dengan standart protokol adalah langkah tepat,” tegasnya.
” Kami akan menggandeng Dinas Kesehatan untuk assesment, kunjungi tempat wisata yang siap untuk masa transisi,” tambahnya. (Dm)
Leave a Reply