MALANG (SurabayaPost.id) – Siswa SMPN 16, Kota Malang, Syahril terindikasi mengalami tindakan kekerasan. Itu dinyatakan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata saat menjenguk warga Arjosari itu di Rumah Sakit Lavalette, Jumat (31/01/2020).
Menurut dia ada beberapa luka di tangan, kaki dan lainnya. “Iya tadi melihat kondisi korban di rumah sakit. Ada tindakan kekerasan di sana. Karena itu, akan kami proses secara hukum. Sebelumnya, saya mengetahuinya dari Pak Ketua DPRD dan juga dari media sosial,” terang Kapolresta Malang itu.
Ia menambahkan, saat ini tengah dilakukan visum oleh tim dokter. Hal itu untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya sejumlah luka di tubuh korban.
Selanjutnya, kata dia, kalau nantinya ditemukan ada unsur pelanggaran pidana akan dilimpahkan ke unit PPA. “Protapnya seperti itu,” jelas dia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya beredar di media sosial dugaan kekerasan di SMPN 16 Malang. Kepala Sekolah, Syamsul Arifin membenarkan kejadian itu di lingkungan sekolahnya.
Menurut dia, hal itu terjadi Rabu (15/01/2020). Itu diketahui setelah menanyakan kepada para siswa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra Zubaidah MM menjelaskan, jika setelah kejadian tersebut, siswa yang bersangkutan sudah masuk sekolah lagi seperti biasa. Namun, kemudian izin tidak masuk karena sakit.
Ia mengatakan, saat itu jari korban sering kejepit gesper ikat pinggang. “Setelah kejadian, hari berikutnya sudah masuk sekolah namun diperban. Bahkan, sudah ikut pramuka,” jelas dia.
Setelah itu, kata dia, izin tidak masuk karena sedang dirawat di rumah sakit sampai saat ini. “Ada kejadian itu, tapi tidak kekerasan. Itu guyon dengan teman – temanya di Masjid,” katanya. (lil)
Leave a Reply